Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mafia Kolombia Memikat Perempuan dengan Kemewahan

Kompas.com - 16/10/2009, 13:37 WIB

Ketika penegak hukum Kolombia gencar memburu Varela, waktu Guzman bersamanya menjadi berkurang. Namun katanya, Varela selalu ingin tahu di mana dia berada atau dengan siapa dia bicara. Pada suatu kesempatan, katanya, Varela yang cemburu mengirim salah seorang kepercayaannya untuk menembak kaki Guzman.

"Ketika saya tertembak saya mengira saya tidak akan bisa berjalan normal lagi. Peluru itu dapat dengan mudah mengenai saya dimana saja dan membunuh saya," katanya. Guzman tidak menjelaskan apa yang menyebabkan dia sampai ditembak. Dia tertawa genit dan berjanji akan mengukapkan hal itu secara rinci dalam sebuah buku yang sedang ditulisnya.

Dia berharap pengalamannya bisa memberi pelajaran bagi gadis muda lainnya yang juga terseret uang panas. Meski demikian, warga biasa Kolombia tampaknya tetap punya ketarikan yang terhadap gaya hidup mewah para bos narkoba. Itu tampak dari dua sinetron tentang hal itu yang punya rating tinggi di televisi.

Sinetron "Cartel" mengisahkan geng Lembah Utara yang diketuai Verala. Sekuel yang berjudul "Mafia Dolls" melukiskan perempuan seperti Guzman. Salah seorang aktris dalam sinetron itu yang menggunakan silikon dan bermain sebagai peran pembatu mengatakan, sejak kemuculannya di TV, dia menerima tawaran dari bandar narkoba Medellin dan Cali.

"Bandar-bandar narkoba menonton TV dan selalu mencari daging segar. Makanya saya mulai mendapat telepon ketika saya muncul di "The Cartel," katanya. "Saya mendapat telepon dari seorang pria yang merupakan penulis berita showbiz dan mengatakan kepada saya bahwa seorang dari Medellin memberi tawaran 7.500 dollar untuk menghabis waktu sore hari bersamanya."

Perempuan itu menolak tawaran tersebut. Beberapa hari kemudian sebuah mobil BMW X5 SUVs terbaru ditinggalkan di luar rumahnya oleh bandar narkoba yang sama dalam upaya merayunya. Perempuan itu mengaku, dia mengembalikan pemberian itu tetapi tidak menjelaskan bagaimana dia menemuka alamat sang pemberinya.

"Semua bandar narkoba memperhatikan berapa besar payudara Anda. Jika mereka menginginkan Anda, hal pertama yang mereka lakukan adalah mengirimkan kepada Anda seorang ahli bedah platik agar Anda mendapat implantasi silikon. Namun mereka yang akan menentukan berapa besar yang boleh Anda miliki," katanya.

Guzman berani membeberkan kisahnya sekarang karena alasan sederhana, Varela telah tewas.

Dia dibunuh awal tahun lalu oleh salah seorang anak buahnya yang paling berpengaruh dan tamak yang ingin mengambil alih bisnis  tersebut. Kematian Varela mengakhir mimpi buruk yang dialami Guzman selagi dia berjalan dengan mata terbuka. "(Ketika saya mendengar berita itu) saya tidak tahu apakah harus senang atau sedih. Verela punya sisi baik tetapi kebebasan saya tidak ternilai. Saya merasa sangkar emas itu terbuka dan saya dapat terbang lagi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com