Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS: Ada Kemajuan Perundingan Nuklir dengan Iran

Kompas.com - 05/10/2009, 02:58 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com-Penasihat keamanan senior Presiden Barack Obama, Minggu, menolak laporan bahwa Iran semakin dekat untuk membuat bom atom dan mengatakan kerjasama Iran dalam beberapa pekan terakhir baik bagi anti-pengembangan senjata nuklir.

Suratkabar The New York Times memberitakan, Sabtu, seorang analis yakin terhadap staf Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang mengatakan, Iran telah memperoleh "informasi cukup untuk dapat merancang dan memproduksi" sebuah bom.

"Apakah mereka mengetahui bagaimana melakukannya atau tidak merupakan perkiraan, tetapi apa yang kami amati adalah apakah maksud mereka, dan kami mengkhawatirkan tujuan itu," kata penasihat Keamanan Nasional, Jim Jones. "Kami sekarang mengetahui Iran bersedia datang ke meja perundingan," kata Jones dalam program "Face the Nation" CBS.

Ditanya apakah Iran hampir mempunyai bom, Jones mengatakan pada CNN: "Tidak, kami menunggu laporan apa yang telah kami keluarkan." "Apa yang telah terjadi mengenai Iran dalam beberapa pekan terakhir sangat berarti," katanya pada program "State of the Union" CNN, dengan menyebutkan keputusan Iran membuka tempat pengayaan uranium yang baru dekat kota sucinya kaum Syi’ah,  Qom, untuk diinspeksi.

Dirjen IAEA, Mohammed ElBaradei, mengumumkan, Minggu, di Teheran
bahwa pihak IAEA akan menginspeksi tempat pengayaan uranium Iran itu pada 25 Oktober dan ia memuji perubahan sikap dari konspirasi ke kerjasama.

Iran, yang menolak tuduhan Barat bahwa ia sedang mengupayakan senjata nuklir, mengadakan pembicaraan dengan enam negara besar di Jenewa pada Kamis. Para pejabat Barat mengatakan, dalam pembicaraan itu, Iran telah setuju pada prinsipnya untuk mengirimkan sebagian besar uranium yang digandakan untuk diproses di Rusia dan Perancis.

Jones mengatakan, pertemuan mendatang dengan Iran pada 19 Oktober akan membicarakan cara mentransfer kurang lebih 1.200 kilo uranium yang digandakan secara rendah ke Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com