Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelarangan Facebook Dan Kemajuan Ekonomi China

Kompas.com - 01/10/2009, 02:14 WIB

Bagi sebagian besar negara berkembang di Asia, Afrika, Amerika Latin dan Eropa Timur, yang belum terlalu menuntut kualitas nomor satu, tawaran itu agaknya layak dipertimbangkan, sehingga tidak sedikit produk negeri Tirai Bambu itu memenuhi pasar domestik negara mereka.

Karena itu pula agaknya, 30 tahun setelah reformasi dan keterbukaan angka ekspor impor mereka meningkat tajam dibandingkan tahun 1978, yakni ketika mereka masih menjadi negara tertutup.

Tahun 2007 volume ekspor impor mereka mencapai 2,173 triliun dolar AS, sebelumnya pada tahun 1978, angka itu hanya 20,6 miliar dolar AS.

Peringkat volume perdagangan mereka juga menjadi nomor tiga terbesar di dunia, dibandingkan 1978 yang hanya menempati peringkat 32.

Arsitek perubahan itu adalah Deng Xiaoping, pemimpin yang semula dijatuhkan oleh kelompok empat lalu berhasil kembali memimpin.

Deng juga yang meminta para pengusaha etnik China di luar negeri untuk tidak hanya sekadar mengamati dan mengenang, tetapi membantu apa saja yang bisa mereka lakukan pada negeri asalnya.

Namun, di sisi lain, Deng pula yang dikabarkan memerintahkan penumpasan aksi prodemokrasi di Tiananmen pada 1989 yang berdampak pada pengunduran dirinya sebagai pemimpin bersama sejumlah pimpinan tua lainnya.

Kebijakan pintu terbuka yang dilontarkan Deng pada pada 1978 berbuah manis. Dimulai dengan pembangunan Shenzhen sebagai `special economic zone` pada awal 1980-an, lalu diikuti dengan keterbukaan di kota-kota lainnya, khususnya di pesisir selatan China.

Hasilnya, kini luar biasa. Sejumlah kota, seperti Sanghai, Guangzhou, Shenzhen dan Beijing menjadi kota modern. Menyusuri jalanan di Beijing tidak seperti layaknya menyusuri jalan-jalan di negara komunis, bahkan di Moskow, Rusia, sekalipun.

Ibu kota negara China ini sudah berubah wujud menjadi kota bertaraf internasional, layaknya kota di negara maju. Berpenduduk 17 juta, kota ini memiliki gedung beraneka bentuk, bersih, tertata rapih, bunga di mana-mana dan transportasi umum yang layak, meski jalanan juga macet di mana-mana, terutama di jam sibuk saat pagi dan petang hari.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com