Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzieh, Menteri Perempuan Pertama Republik Islam Iran

Kompas.com - 09/09/2009, 09:16 WIB

Kiprahnya di parlemen pun cukup menonjol. Marzieh membantu menyusun sebuah rancangan aturan pemisahan pasien berdasarkan jenis kelamin di rumah sakit-rumah sakit dan lembaga-lembaga media agar sesuai dengan syariah.

Rencana itu, jika dijalankan, mengharuskan adanya rumah sakit-rumah sakit khusus untuk perempuan, dengan seluruh dokter, para perawat, dan anggota stafnya adalah perempuan. Itu secara otomatis merupakan upaya untuk meningkatkan derajat perempuan. Selain juga guna mendorong perempuan Iran untuk berpendidikan tinggi, berkeahlian, dan mempunyai keterampilan.

Akan tetapi, usulan itu kemudian ditolak karena alasan biaya, setelah mendapat banyak kritik dari para dokter dan tenaga-tenaga profesional kesehatan. Meski demikian, sebuah rencana untuk memisahkan rumah sakit di Iran berdasarkan jender, yang didasarkan atas usulan asli Marzieh tersebut, kemudian diberlakukan tahun 2006.

”Perempuan harus berperan lebih besar dalam urusan-urusan negara,” ungkap Marzieh ketika menempuh tahapan semacam uji kelayakan dan kepatutan di depan parlemen terkait pencalonannya sebagai menteri kesehatan.

Pemikiran Marzieh yang ingin memisahkan rumah sakit perempuan dengan rumah sakit laki-laki itu oleh beberapa kalangan diartikan sebagai pandangan yang konservatif. Oleh karena itulah, para pejuang hak-hak perempuan di Iran meragukan Marzieh akan giat memperjuangkan hak-hak perempuan Iran.

Kesehatan perempuan

Marzieh yang sebelumnya tidak pernah berkiprah di pemerintahan hadir di jajaran kabinet dengan sebuah rencana besar selama empat tahun masa jabatannya sebagai menteri kesehatan. Dia berjanji meningkatkan fokus sektor kesehatan pada ”Semua hal yang berkaitan dengan kesehatan perempuan.”

”Saya bermaksud memperluas cakupan asuransi kesehatan, berbagai fasilitas kesehatan di desa-desa, dan wilayah-wilayah yang dekat dengan perkotaan,” paparnya, seperti diberitakan portal bisnis Maktoob Business.

Lebih khusus Marzieh ingin agar Iran bisa meningkatkan ketahanan dan penanganan yang lebih baik atas penyakit-penyakit mematikan, seperti diabetes, kanker, gangguan jantung, dengan tanpa melupakan penyakit-penyakit menular, misalnya flu babi dan flu burung.

Terpilihnya Marzieh sebagai menteri kesehatan bermakna besar bagi sektor kesehatan Iran karena setengah dari pekerja di sektor ini adalah perempuan. Di samping itu, Iran juga memiliki sekitar 1,6 juta perempuan mahasiswi dan perempuan pelajar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com