Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabinet Iran Disetujui

Kompas.com - 04/09/2009, 06:53 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com Parlemen Iran, Kamis (3/9), memutuskan mendukung sebagian besar usulan menteri kabinet yang disampaikan Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Parlemen menyetujui satu pos menteri diisi seorang perempuan, tetapi menolak dua calon menteri perempuan lainnya.

Di depan parlemen, Presiden Iran menegaskan bahwa Iran tidak akan tunduk kepada tenggat yang ditetapkan Barat untuk dimulainya lagi perundingan soal program nuklir Iran.

Keputusan parlemen itu mengindikasikan dukungan yang besar terhadap pemerintahan Ahmadinejad, termasuk dukungan terhadap calon menteri pertahanan, Ahmad Vahidi, yang dituduh Argentina sebagai buronan yang mereka cari karena terkait pengeboman pusat kebudayaan Yahudi di Argentina.

”Tidak seorang pun bisa menerapkan sanksi-sanksi lagi kepada Iran. Kami bisa mengatur diri sendiri (meskipun ada sanksi). Tetapi kami telah memberikan paket usulan-usulan kami,” kata Ahmadinejad kepada wartawan, Kamis, setelah parlemen melakukan pemungutan suara terhadap usulan nama-nama menteri kabinet.

Presiden Barack Obama dan sekutu-sekutu Eropa-nya telah memberikan waktu kepada Iran sampai akhir September untuk menyepakati pembicaraan kembali program nuklir Iran.

Pos-pos kunci

Dalam pemungutan suara di parlemen, Ahmadinejad memenangi persetujuan untuk banyak pos kunci di pemerintahannya, termasuk menteri luar negeri, menteri dalam negeri, dan menteri intelijen.

Tiga pos yang diusulkan Ahmadinejad untuk diisi menteri perempuan, yaitu menteri pendidikan, menteri jaminan kesejahteraan sosial, dan menteri kesehatan, kurang mendapat dukungan parlemen.

Dari tiga pos itu, hanya pos menteri kesehatan yang disetujui, yaitu Marzieh Vahid Dastjerdi. Dengan demikian, Dastjerdi merupakan menteri perempuan pertama di Iran.

Pada pemungutan suara untuk pos menteri pertahanan, dari 286 anggota parlemen yang hadir, Vahidi mendapat dukungan 227 suara, yang menunjukkan dukungan suara terbesar untuk calon menteri yang diusulkan Ahmadinejad. Hal itu sekaligus tamparan untuk Argentina dan beberapa negara lain yang mempersoalkan status Vahidi.

”Meningkatkan kemampuan pertahanan negara akan menjadi prioritas pertama saya sebagai menteri pertahanan,” ungkap Vahidi kepada wartawan.

Ahmadinejad, sebelum pemungutan suara dilakukan, memang kembali mengimbau parlemen untuk memberikan dukungan kuat kepada pemerintahannya dalam melawan tekanan-tekanan gencar dari pihak luar.

”Para musuh berusaha merongrong kebanggaan nasional rakyat Iran. Saya yakin hal itu harus dilawan oleh parlemen juga,” ungkapnya. (AP/AFP/Reuters/OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com