Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sampai Komodo Juga Diklaim Malaysia!

Kompas.com - 01/09/2009, 15:01 WIB

KOMPAS.com — Indonesia baru saja dikejutkan oleh ulah negara tetangga, Malaysia, yang mengklaim tari pendet, kesenian tradisional Bali, sebagai milik mereka.

 

 

Malaysia dengan arogan dan tanpa canggung, juga tanpa permisi, mengklaim bahwa tarian itu milik mereka. Tarian itu turut ditayangkan dalam iklan promosi pariwisata program Kunjungan Malaysia 2009.

Nah, kalau tari pendet, juga yang lain, seperti batik, reog Ponorogo, angklung, lagu "Rasa Sayange" dan "Indiang Sungai Garinggiang" diklaim Malaysia, jangan sampai komodo (Varanus komodoensis), binatang purba yang habitat aslinya secara administratif berada di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), diborong sekalian untuk diklaim.

Pasalnya, tari pendet dari Bali saja dibajak. Sementara itu, konon di kawasan Serawak, Malaysia, terdapat satwa mirip komodo, tetapi beda spesies.

Di salah satu pulau di Kalimantan (Serawak) satwa mirip komodo itu adalah Varanus salvator. "Jadi, kita perlu waspada, jangan sampai Malaysia main klaim lagi," kata Ketua Forum Demokrasi Lingkungan Hidup dan Kebudayaan Rofino Kant.

Sepak terjang Malaysia yang getol mencomot seni budaya Indonesia satu demi satu memang menjadi tanda tanya. Ada apa dengan Malaysia? Mungkin saja, kalau Malaysia mengandalkan minyak bumi-nya dan suatu saat akan habis, satu-satunya andalan lain tentu saja produk atau industri pariwisata sebagai pendapatan devisa negara. Seni budaya tradisional menjadi salah satu keunggulan pariwisata. Bahkan sektor itu amat diminati, terutama oleh wisatawan Eropa, selain wisata bahari, wisata alam, atau wisata sejarah.

Sementara itu, Indonesia memiliki kekayaan yang begitu besar, baik dalam hal keanekaragaman hayati flora dan fauna, maupun seni budaya. Hal itu jika dikelola dengan jitu akan mendatangkan devisa nasional yang amat dahsyat. Malaysia rupanya juga membidik wisata budaya itu, yang ternyata jumlahnya justru begitu banyak di Indonesia.

Indonesia memiliki kekuatan ekowisata yang luar biasa. Salah satunya keunikan komodo yang dari seluruh dunia hanya ada di NTT. Malaysia juga nampaknya mau mempromosikan ekowisata secara besar-besaran. "Lewat tari pendet juga dimaksudkan sebagai upaya pencitraan bahwa Malaysia nyaman bagi wisatawan," kata Rofino.

Rofino juga mengusulkan kepada Bupati Manggarai Christian Rotok untuk segera mematenkan seni tari tradisional Caci dari Manggarai, termasuk juga jenis bunga anggrek endemik.

Hal ini penting dilakukan untuk mencegah kasus seperti tari pendet terulang lagi. "Sebab, tarian Caci dalam 5 tahun terakhir banyak diliput oleh media asing, khususnya media televisi," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com