ASEAN Jangan Hanya Libatkan Pemerintah

BANGKOK, KOMPAS.com — Sejak awal telah disadari bahwa ASEAN tidak boleh hanya melibatkan pemerintah jika ingin ASEAN sukses dan tumbuh menjadi perhimpunan regional yang maju dan langgeng. ASEAN juga harus melibatkan kalangan bisnis, swasta, media massa, lembaga nonpemerintah, dan tentunya rakyat negara-negara anggota ASEAN.

Demikian dikemukakan Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan di dalam pesawat Airbus A320 milik maskapai penerbangan Air Asia, Sabtu (8/8) pagi, dalam perjalanan menuju ke Kuala Lumpur, Malaysia. Ia menambahkan, tetapi hal itu ternyata lebih mudah diwacanakan daripada diwujudkan.

Untuk itulah, kata Surin, dalam peringatan HUT ke-42 ini, Sekretariat ASEAN bekerja sama dengan Air Asia melibatkan berbagai pihak dari negara-negara anggota ASEAN, termasuk media massa. Perwakilan dari semua kalangan dari negara anggota ASEAN itu diajak untuk merayakan HUT ke-42 ASEAN di Gedung Sekretariat ASEAN pada 8 Agustus pagi, di Kuala Lumpur, siang hari, dan resepsi malam hari di Bangkok, Thailand.

Dengan melibatkan sebanyak mungkin kalangan, di tiga ibu kota negara anggota ASEAN, diharapkan semakin banyak pihak yang terlibat dalam kegiatan ASEAN dan merasa bahwa ASEAN merupakan bagian dari kehidupan mereka.

Hal yang sama ditekankan oleh Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva dalam sambutannya pada acara jamuan makan malam HUT ASEAN. ”Saya berharap melalui kegiatan tersebut rakyat antarnegara ASEAN mengenal, mengerti, dan mendapatkan manfaat dan peluang dari kerja sama ASEAN,” kata Abhisit.

Dalam kaitan itu, Surin memuji dan mendukung peran Air Asia dalam menghubungkan sebanyak mungkin kota-kota di antara negara-negara anggota ASEAN. Dengan terhubung satu sama lain, rakyat negara-negara anggota ASEAN dekat satu sama lain.

Pendiri Air Asia, Tony Fernandes, menyebutkan, Air Asia memiliki cita-cita ingin menyatukan sebanyak mungkin kota-kota di antara negara-negara anggota ASEAN dan dengan kota-kota dunia lainnya. Tidak berlebihan jika Air Asia memasang logo ASEAN di pesawat terbang mereka dan menyebutkan kata-kata, ”Air Asia bring the world to ASEAN (Air Asia membawa dunia ke ASEAN)”.

Tony mencontohkan Kota Bandung yang kini telah membuka jendela ke negara-negara ASEAN. ”Dari Bandung dalam satu minggu ada tiga pesawat terbang ke Kuala Lumpur pulang pergi dan ke Singapura dua kali, serta dari Bandung ke Denpasar satu kali,” ujarnya.

Ia berharap Air Asia dapat bekerja sama dengan ASEAN dalam mendekatkan rakyat ASEAN. Namun, Surin mengatakan, ia juga membuka kemungkinan kerja sama apabila ada maskapai penerbangan lain yang memberikan tawaran serupa, seperti yang ditawarkan Air Asia. (JL)