MANILA, KOMPAS.com — Presiden Filipina Gloria Arroyo mengumumkan sepuluh hari berkabung nasional sejak wafatnya mantan Presiden Corazon Aquino pada Sabtu (1/8). "Saya menetapkan sepuluh hari berkabung nasional untuk penghormatan," kata Arroyo yang tengah melakukan kunjungan resmi ke Amerika Serikat.
Corazon Aquino menjadi orang nomor satu di Filipina pada 1986 hingga 1992. Dengan gerakan "people power", janda almarhum senator Benigno Aquino ini sukses menggulingkan diktator Ferdinand Marcos.
Sejak setahun silam, Aquino didiagnosis menderita kanker usus besar. Sempat dirawat di rumah sakit selama sebulan, penyakit mematikan itu, tutur putra Aquino, Senator Benigno "Noynoy" Aquino III, sudah menyebar ke seluruh organ tubuh. Kemoterapi tidak bisa dijalankan karena kondisi fisik Corazon Aquino begitu lemah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.