Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banteng pun Masuk Desa

Kompas.com - 26/07/2009, 08:16 WIB

JEMBER, KOMPAS.com - Seekor banteng yang masuk ke pemukiman warga di Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (25/7) malam, akhirnya mati diduga karena kelelahan setelah dikejar warga setempat.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) III Jawa Timur di Jember, Abdullah Efendi Abbas, mengatakan, banteng tersebut dikejar dan ditangkap oleh warga setelah menyeruduk beberapa warga dan merusak sejumlah areal perkebunan tembakau milik warga setempat. "Kematian banteng tersebut diduga akibat stres dan kelelahan setelah dikejar oleh warga setempat," katanya.
   
Tiga warga desa setempat yakni Boiman (45), Suri (40) dan Sugik (43) terluka karena diseruduk dua ekor banteng liar yang masuk ke pemukiman warga, bahkan Boiman mengalami luka parah hingga dirujuk ke RUmah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soebandi Jember.

Menurut Abdullah, warga desa setempat berhasil menangkap seekor banteng dengan menggunakan tali pada Sabtu sore, namun seekor banteng lainnya berhasil kabur menuju kawasan hutan lindung milik Perhutani Jember. "Setelah banteng ditangkap dan diikat di sebuah gudang tembakau di desa setempat, tiba-tiba banteng tersebut mati," katanya.
   
Petugas BKSDA, kata dia, akhirnya membuat berita acara tentang kematian banteng di desa Kesilir disertai dengan bukti-bukti yang menunjukkan banteng tersebut mati karena kelelahan. "Petugas akhirnya mengubur banteng itu di resort konservasi wilayah BKSDA III di Kecamatan Sumbersari, Jember," katanya.
   
Apabila bangkai banteng itu dikubur di desa setempat atau kawasan hutan lindung, kata dia, maka dikhawatirkan ada pihak-pihak yang menggali dan mengambil bangkai atau kulit banteng tersebut.

Rencananya, kata dia, apabila banteng jantan itu masih hidup akan dibawa ke Taman Safari Indonesia (TSI) II di Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jatim.

Sementara Kepala Desa Kesilir, Nur Rohim, mengatakan, warga hanya mengejar dan menangkap banteng tersebut dengan menggunakan tali, tanpa melukai banteng. "Warga tidak berani melukai banteng sehingga menggiringnya ke sebuah gudang tembakau di dekat perkebunan tembakau," katanya.

Ia mengaku tidak tahu menahu tentang penyebab kematian banteng itu setelah dikejar oleh warga sekitar karena saat ditangkap banteng itu masih hidup. "Kemungkinan banteng itu kelelahan setelah dikejar oleh warga sekitar," katanya.
   
Selama Juli, katanya, sejumlah banteng liar masuk ke pemukiman warga di Desa Kesilir tercatat beberapa kali, namun sebelumnya tidak melukai warga. "Baru kali ini banteng itu melukai warga sekitar karena banyak warga yang menonton dan berteriak-teriak sehingga membuat banteng itu panik dan berlarian ke areal perkebunan tembakau dan menyeruduk warga yang terlalu dekat melihat banteng," katanya.

Ia berharap tidak ada lagi banteng yang masuk ke pemukiman warga dan melukai warga desa sekitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com