JAKARTA, KOMPAS.com — Belasan peserta Youth ASEAN Leader Training Program (YALTP) yang berasal dari India, Pakistan, Korea, Perancis, dan Amerika Serikat mengunjungi sanggar warga pinggiran Bukit Duri dan Kampung Pulo di bantaran Kali Ciliwung, Sanggar Ciliwung, Kamis (16/7).
Di tempat ini para peserta diperkenalkan dengan program-program Sanggar Ciliwung yang bertujuan membina warga Bukit Duri dan Kampung Pulo untuk dapat hidup lebih baik di berbagai bidang terutama pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.
Peserta juga mempraktikkan langsung pembuatan pupuk kompos dari sampah rumah tangga warga 5 RT di Bukit Duri dan Kampung Pulo, yang merupakan program pemberdayaan masyarakat binaan Sanggar Ciliwung.
Acara yang diadakan oleh Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), bagian dari Icmica Pax Romana, dan Ikatan Sarjana Katolik ini baru pertama kali diadakan di Indonesia.
Menurut Presidium Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Bambang Prakoso, ada benang merah dari permasalahan-permasalahan sosial yang dialami negara-negara asal peserta Youth ASEAN Leader Training Program.
“Ada satu permasalahan besar di mana kita menghadapi tantangan kemanusiaan yang dihadapi masyarakat global, terutama masyarakat sipil,” katanya.
Karena itu, dalam acara ini dilakukan diskusi dan pembentukan jaringan dari berbagai isu sosial, seperti neoliberalisme, suistanable development, dan peRmukiman kumuh yang ada di negara-negara peserta.
Para peserta juga membagi ilmu dari negaranya masing-masing tentang bagaimana gerakan sosial dapat memberdayakan masyarakat dan membantu mencarikan jalan keluar untuk mewujudkan kehidupan yang lebih manusiawi.
Setelah mengikuti acara ini, diharapkan para peserta dapat membangun jaringan komunikasi antarintelektual Katolik di berbagai negara dengan suatu gerakan sosial yang lebih nyata dan menyeluruh.
Selama 5 hari peserta mengikuti workshop di Wisma Samadi Klender, Jakarta Timur, untuk mendiskusikan isu-isu sosial di mana negara mengalami semacam transformasi sosial yang membuat kepentingan publik diambil alih oleh kepentingan indIvidu. Selanjutnya peserta akan berangkat ke Yogyakarta untuk mengikuti seminar internasional dan mengunjungi tempat-tempat yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.