PKS Kembali Protes Pemerintah Cina

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring kembali menyampaikan protesnya kepada pemerintah China atas perlakuan ketidakadilan dan pembantaian terhadap etnis muslim Uighur di Xin Jiang yang menyebabkan 186 orang korban tewas.

"PKS meminta pemerintah China melindungi hak-hak masyarakat sipil," ujar Tifatul di Jakarta, Rabu (15/7).

PKS, menurut Tifatul, menuntut adanya niat baik dan perlakuan yang adil atas muslim Uighur di Xin Jiang dan menghentikan sikap-sikap diskriminasi terhadap kelompok muslim.

"Kami berpendapat bahwa sejarah aneksasi China atas Xin Jiang yang dulu berada di bawah Turki, pada tahun 1950 tidak terlepas dari apa yang terjadi saat ini," ujarnya.

Tifatul mengungkapkan, PKS menuntut adanya tindakan hukum yang tegas terhadap para pelaku pembantaian dan mengusut indikasi adanya pelanggaran HAM. PKS menyesalkan penggunaan kekuatan militer yang tidak proporsional.

"PKS akan terus menggalang solidaritas bagi muslim Uighur dan meminta pemerintah China untuk menghentikan kekerasan. PKS meminta pemerintah China untuk menghormati hak-hak Muslim Uighur termasuk hak untuk beribadah," ujarnya.

Tifatul menyampaikan rasa duka yang mendalam atas jatuhnya korban berjumlah 184 orang yang meninggal, dan ribuan yang terluka.