JAKARTA, KOMPAS.com — KRI Frans Kaisiepo-368 yang berlayar dari Belanda tiba di dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (22/5). KRI ini merupakan kapal korvet keempat atau terakhir yang dipesan Indonesia dari galangan kapal Schelde Naval Ship Building, Belanda.
Kedatangan kapal ini disambut secara sederhana dan disaksikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Tedjo Edhy Purdijatno. Kapal perang seharga 135,15 juta ruro tersebut meninggalkan Pelabuhan Vlissingen, Belanda, pada awal April lalu. KRI ini melaksanakan pelayaran selama 46 hari melalui Spanyol, Italia, Mesir, Arab Saudi, Oman, India, dan masuk ke Indonesia.
Menurut Kadispenal Laksma TNI Iskandar Sitompul, kapal ini tidak berbeda dengan tiga kapal sejenis sebelumnya, yaitu KRI Diponegoro-365, KRI Hasannudin-366, dan KRI Sultan Iskandar Muda-367. KRI ini memiliki dimensi berat 1.692 ton, panjang 90,71 meter, dan lebar 13,02 meter. Kapal korvet sigma tersebut dapat melaju dengan kekuatan maksimal 28 knot. Dilengkapi dengan misil penangkis udara 2 kali Quad MBDA Mistral Tetral, anti-surface missile 4 kali MBDA Exocet MM 40 Block II, dan senjata Oto Melara kaliber 76 mm.
Nama Frans Kaisiepo diambil dari nama seorang pahlawan nasional Indonesia dari Papua. Frans Kaisiepo terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 dalam upaya pembentukan Republik Indonesia Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.