Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Bekas Luka di Pergelangan David

Kompas.com - 20/05/2009, 22:41 WIB

BATAM, KOMPAS.com-  Indikasi bunuh diri tampaknya makin jauh dalam kasus kematian David Hartanto Widjaja, mahasiswa asal Indonesia di Nanyang Technological University Singapura awal Maret lalu.

Dalam kesaksiannya di Pengadilan Koroner Singapura, Rabu (20/5), saksi Dr Mariam Wang menyatakan tidak ada luka bekas sayat di pergelangan tangan jenazah David. Yang ada justru luka serius di dada dan 18 luka superficial (tidak mematikan) di beberapa bagian tubuhnya.

"Luka serius di dada akibat bertumbukan dengan tanah dan menyebabkan kematian, sedang luka-luka lain kemungkinan akibat dari suatu tindakan bertahan," kata Mariam, patologis yang pada 3 Maret 2009 di Singapore General Hospital mengotopsi jenazah David.

Menjawab penasihat hukum keluarga David, Sashi Nathan, mengenai luka memar di leher jenazah David, Mariam menyatakan mungkin akibat suatu pukulan. 

Selain memeriksa kesaksian Mariam Wang, majelis hakim yang diketuai Victor Yeo pada hari pertama ini juga memeriksa Asisten Profesor Gilbert Law, pengamat proses otopsi jenazah, serta salah seorang kawan dekat almarhum, Hadi Setiawan.

Persidangan koroner akan berlangsung secara maraton dari tanggal 20, 21, 23, 25 hingga 26 Mei. Rencananya, majelis hakim akan memeriksa 16 saksi untuk mengungkap penyebab kematian David di kampus Nanyang Technological University (NTU), 2 Maret 2009.

Majelis juga akan mendengar kesaksian Profesor Chan Kap Luk, yang disebut-sebut sebagai saksi kunci misteri kematian David. Ia dijadwalkan diperiksa di persidangan pada hari kedua, Kamis (21/5) lusa. 

Sidang hari pertama dihadiri keluarga almarhum David yaitu Hartono Widjaja (ayah) dan Li Khiun (ibu) dan William Widjaja (kakak), serta beberapa mahasiswa NTU serta pejabat diplomatik KBRI Singapura. 

Berbeda dengan rektorat

Pernyataan Mariam bahwa tidak ada bekas luka di lengan jenazah David, pada lengan almarhum berbeda dengan pernyataan awal rektorat NTU bahwa David bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangan kemudian meloncat dari lantai IV setelah di ruang tertutup pada lantai V menikam profesor pembimbing tugas akhirnya, Chan Kap Luk.

"Kejadian itu ada kaitannya dengan goncangan kejiwaaan David yang beasiswanya dihentikan," kata Rektor NTU Su Guaning waktu itu. 

Hartono maupun William meyakini bukan watak David untuk sampai pada suatu keputusan bunuh diri maupun membunuh orang lain. Selain membantah kejiwaan David tertekan hanya karena beasiswanya dicabut, mereka meyakini justru David adalah korban dari suatu pembunuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com