Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Dituduh Mendukung Macan Tamil

Kompas.com - 18/05/2009, 15:10 WIB

COLOMBO, KOMPAS.com — Lebih dari seribu warga Sri Lanka mengungkapkan kemarahan mereka dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan Kedutaan Besar Inggris, Colombo, Senin (18/5). Unjuk rasa berlangsung beberapa jam setelah gerilyawan Macan Tamil mengakui kekalahan dalam perang selama seperempat abad melawan pemerintah.

Demonstran melemparkan beberapa butir telur busuk dan menghujani kompleks Kedubes Inggris yang pernah menjadi penjajah di Sri Lanka dengan lemparan batu. Demonstran juga membakar sebuah boneka Menteri Luar Negeri Inggris David Miliband sebelum melemparkannya ke arah kompleks kedutaan.

"Ini jelas menunjukkan Pemerintah Sri Lanka tidak bertanggung jawab terhadap aksi demonstrasi yang berubah menjadi aksi kekerasan serta berdampak terhadap kerusakan properti kami," kata juru bicara kedutaan besar Dominic Williams.

Demonstran gusar dengan upaya Pemerintah Inggris belakangan ini untuk memprakarsai gencatan senjata guna menyelamatkan puluhan ribu warga sipil yang terperangkap di zona perang. Beberapa demonstran membawa plakat bertuliskan: "Enyah dari Sri Lanka, kami bukan jajahan kalian" dan plakat lain bertuliskan "Miliband, seekor macan putih."

"Miliband mendukung teroris. Masyarakat internasional harus memahami ini," kata Suresh Chandraweer (30), salah satu demonstran. Pekan lalu, Miliband menyebut zona konflik sebagai neraka dan mendesak diadakan perundingan dari berbagai tingkatan di Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyelamatkan penduduk sipil Sri Lanka yang menjadi korban perang.

Gerilyawan Macan Tamil telah melancarkan kampanye perlawanan sejak 1983 untuk menuntut sebuah negara yang terpisah dan merdeka bagi minoritas etnis Sri Lanka itu setelah bertahun-tahun marginalisasi di bawah kendali mayoritas etnis Sinhalese. Lebih dari 70.000 orang tewas dalam pertempuran tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com