Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netanyahu Coba Dekati AS

Kompas.com - 15/05/2009, 12:13 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Minggu (17/5) bertolak ke Washington untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, di tengah perbedaan cara menangani perdamaian Timur Tengah dan ambisi nuklir Iran.
    
Perdana menteri yang menginginkan pendekatan baru dalam konflik Palestina-Israel itu akan mengumumkan pendekatannya dalam pertemuan di Gedung Putih, Senin, menyangkut kebijakan perdamaian kawasan yang difokuskan pada bagaimana menghadapi Iran, kata para pembantunya.
    
Inti dari materi yang akan dibahas dalam pertemuan itu, menurut seorang pembantu Netanyahu, masih rahasia, tetapi menyangkut perbedaan-perbedaan antara Israel dan AS.
    
Menurut juru bicara itu, "Israel tak ingin menguasai rakyat Palestina meskipun Netanyahu menolak untuk mengumumkan dukungannya terhadap pembentukan negara Palestina."
    
Ketidaksepahaman terjadi di beberapa masalah penting, sejak pemerintah kanan Netanyahu dilantik pada akhir Maret lalu. Namun, kedua pemimpin tampaknya akan menggunakan pertemuan puncak mereka untuk menegaskan kembali hubungan-hubungan kuat mereka sebagai sekutu dekat, kata Zalman Shoval, pembantu perdana menteri itu.
   
"Bahkan jika ada ketidaksepahaman di antara kedua pemerintah, hal itu tak akan mengubah secara mendasar hubungan-hubungan sangat dekat mereka," kata Shoval, yang adalah bekas duta besar Israel di AS.
    
Netanyahu merancang prioritas utamanya dalam pertemuan dengan Obama adalah menghentikan program nuklir Iran.
    
Namun, Obama telah berjanji untuk bertindak tegas untuk menyelesaikan konflik Timur Tengah yang telah berlangsung berpuluh tahun tersebut, dan mengupayakan cara pemecahan sebagai komponen  penting dalam kebijakan kawasan secara menyeluruh, untuk memecahkan krisis dengan republik Islam Iran itu.
    
Netanyahu diperkirakan akan membuat jengkel AS dan rakyat Palestina karena mengatakan kepada Obama bahwa Israel akan membangun tempat-tempat permukiman yang ada di Tepi Barat, yang mereka duduki. Hal ini dianggap sebagai kendala besar dalam proses perdamaian Timur Tengah.
    
Sikap pemerintah Obama telah meningkatkan kekhawatiran Israel bahwa Washington akan mengorbankan kepentingan-kepentingan persekutuan dekat mereka dalam upaya mengakhiri sengketa dengan Iran.
    
Meskipun terdapat friksi, Netanyahu berharap bisa meyakinkan Obama atas rencana barunya yang akan menggantikan kedudukan perundingan perdamaian terakhir Israel—Palestina di Annapolis, dekat Washington pada tahun 2007.
    
Seperti Obama, Netanyahu berusaha untuk membentuk koalisi regional dengan negara-negara moderat seperti Mesir, Jordania, Arab Saudi, dan Turki untuk menghadapi meningkatnya pengaruh Irak di kawasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com