Paus Memulai Kunjungan ke Timur Tengah

AMMAN, KOMPAS.com — Paus Benediktus tiba di Amman, Jumat (8/5), dalam kunjungan ke Jordania, Israel, dan wilayah Palestina. Kunjungan ini dinilai akan menguji keahlian diplomatik Paus.

Kunjungan pada 8-15 Mei tersebut dilakukan sebagai bagian kegiatan ziarah dan Paus kelahiran Jerman tersebut berencana akan singgah di beberapa tempat yang disebut di dalam Injil.

Ziarah yang dilakukan Benediktus lebih sensitif daripada yang dilakukan oleh pendahulunya, Paul VI, pada 1964 dan Johanes Paulus II pada tahun 2000. Sebab, dia sempat membuat marah warga Muslim dan Yahudi, berkaitan dengan pidato-pidatonya.

Pada pidatonya di Regensburg pada 2006, yang menyatakan secara tidak langsung bahwa Islam adalah kekerasan dan irasional, masih melukai dunia Islam.

Banyak kaum Yahudi masih mencurigai bahwa Paus menginginkan kembali reformasi-reformasi Dewan Vatikan Kedua (1962-1965), terutama sejak dia mencabut suatu larangan gereja mengenai seorang uskup ultrakonservatif yang menyangkal adanya Holocaust.

Terlepas dari masalah-masalah ini, para pejabat di Jordania berharap tidak ada yang menodai kedatangan Paus di Jordania, satu negara Muslim yang mempunyai sedikit penganut Kristen. "Kami akan menerima dia dengan hangat. Beberapa orang mengecamnya, tapi mereka tidak melihat semua kebaikan yang dia lakukan," kata seorang pejabat senior yang minta tidak disebut namanya kepada Reuters.

Para pemimpin di Jordania dan Palestina berharap Vatikan tetap mendukung perjuangan bangsa Palestina. Di Jordania, Benediktus akan mengunjungi satu masjid—hanya yang kedua dilakukan selama kepausannya, dan akan mengunjungi situs-situs yang disebutkan di Injil.