Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Nuklir Iran untuk Tujuan Damai

Kompas.com - 24/04/2009, 10:39 WIB

BRUSSELS, KOMPAS.com — Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki, Kamis (23/4) di Brussels, menyampaikan kembali tujuan damai program nuklir negerinya.
  
Mottaki, yang berada di Brussels guna menghadiri konferensi satu hari donor internasional  mengenai Somalia, menanggapi ancaman Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengenai "sanksi yang sangat keras" terhadap Iran jika negara  itu menolak tawaran keterlibatan mengenai program nuklirnya.
   
"Kami juga meletakkan pekerjaan dasar bagi jenis yang sangat keras, saya kira Anda mengatakan sanksi yang melumpuhkan yang mungkin diperlukan mengingat tawaran Anda ditolak atau proses tersebut tidak tuntas atau tak berhasil," kata Hillary kepada Komite Urusan Luar Negeri di Dewan Perwakilan Rakyat AS, Rabu.
   
Ketika berbicara kepada wartawan di kediaman duta besar Iran untuk Belgia, Mottaki mendesak Hillary mempelajari kegiatan damai program nuklir Iran, tapi tak bersedia memberi komentar lebih lanjut.
   
Kendati ada spekulasi luas mengenai kemungkinan pertemuan antara Mottaki dan Utusan Tinggi Uni Eropa bagi Kebijakan Keamanan dan Luar Negeri Bersama Javier Solana, kedua pihak tak mengadakan pembicaraan pada Kamis.
   
Mottaki mengulangi kesediaan pihak Iran terlibat dalam dialog dan perundingan dengan Uni Eropa dan pihak lain, tapi mengatakan Iran "akan bersabar" melihat bagaimana keadaan berkembang.
   
Menurut kantor berita resmi Iran, IRNA, Solana dan kepala perunding nuklir Iran Saeed Jalili mengadakan pembicaraan telefon pada Rabu mengenai pernyataan Iran kepada Kelompok 5+1 --anggota Dewan Keamanan PBB, Prancis, Inggris, Rusia, China dan Amerika Serikat ditambah Jerman-- tapi tak menetapkan tanggal bagi kontak lebih lanjut.
   
Dalam satu pernyataan resmi yang disiarkan Rabu, Iran menyampaikan kesediaannya mengadakan dialog "konstruktif" dengan Kelompok 5+1 mengenai program nuklirnya.
   
Ketika merujuk kepada pernyataan Iran, Jalili menyebutnya "pendekatan yang layak" guna membahas masalah nuklir damai Iran dalam "suasana yang jujur berdasarkan penghormatan timbal-balik", sementara Solana mengatakan pernyataan tersebut menciptakan kesempatan baru guna memajukan pembicaraan antara kedua pihak mengenai masalah nuklir Iran.
   
Pernyataan Teheran, sebagai reaksi atas undangan bagi dialog oleh Kelompok 5+1, berbunyi negara itu akan mengajukan paket usul yang terbarui dengan tujuan menyelesaikan masalah nuklir Iran.
   
Iran juga menekankan berlanjutnya kegiatan nuklirnya melalui bekerja sama dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan dalam kerangka kerja Kesepakatan Anti-Penyebaran Nulir (NPT).
   
Amerika Serikat dan negara Barat lain menyatakan Iran "cenderung secara diam-diam mengembangkan senjata nuklir". Sementara itu, Dewan Keamanan PBB juga mengharuskan Iran menghentikan kegiatan pengayaan uraniumnya.
   
Namun, Iran berkeras bahwa rencana nuklirnya hanya bertujuan damai dan berikrar akan melanjutkan kegiatan pengayaan uraniumnya kendati ada tekanan dan sanksi dari berbagai negara Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com