Wah... Fotografer Asing Disangka Agen FBI

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada-ada saja celotehan warga Glodok di tempat pemungutan suara (TPS). Seusai mencontreng surat suara, sebagian warga memilih kongkow-kongkow di depan warung liang teh Medan dekat lokasi TPS.

Topiknya bervariasi, mulai dari keluhan tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) hingga perkiraan partai politik yang menang. Di tengah-tengah perbincangan ringan tersebut, seorang fotografer bule turun dari motornya yang diparkir di dekat lokasi TPS 02, yang letaknya berhimpitan dengan kelenteng Cing Te Yen atau Vihara Dharma Bhakti dan Pasar Petak Sembilan.

Maklum, suasana warga Tionghoa yang turut berpartisipasi pada pesta demokrasi menjadi daya tarik tersendiri bagi beberapa media. Terlebih, lokasinya yang berhimpitan dengan kelenteng dan pasar.

Sontak saja, kehadiran bule tegap tinggi dengan kamera besarnya yang mentereng menyita perhatian warga Glodok dan beberapa petugas PPS. Sang fotografer pun langsung dengan lincah bidik sana bidik sini mengabadikan suasana di sekitar TPS, pemilih yang memilih di bilik suara, dan lainnya.

Puas foto-foto, fotografer yang dilengkapi kartu tanda pengenal wartawan itu pun melenggang pergi meninggalkan TPS. Begitu motor fotografer tersebut lenyap dari pandangan, seorang warga menyeletuk, "Itu bule lagi ngawasin pemilu, ya," tanya seorang warga sambil menghisap rokok. "Iya, dia itu dari Amerika, FBI. Hati-hati, kita enggak boleh ngomong sembarangan sama dia," cetus warga lainnya.

Mendengar hal tersebut, beberapa warga lainnya hanya bisa mengangguk-angguk takjub.