Berlusconi Teriak ke Obama, Ratu Elizabeth II Marah

LONDON, KOMPAS.com — Tindakan Ratu Elizabeth II dari Inggris yang memarahi Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi menjadi sorotan dunia setelah peristiwa ini ditayangkan oleh YouTube. Tayangan itu diambil di Buckingham Palace, London, Rabu (1/4), saat sekelompok pemimpin negara berkumpul untuk mengikuti sesi pengambilan foto menandai pembukaan KTT G-20.

Pada sesi pengambilan foto, Berlusconi berada di baris ketiga atau tepat berada di belakang baris tempat duduk Obama. Sementara Ratu Elizabeth II berada di baris terdepan atau berada di baris yang sama dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam kesempatan itu, Berlusconi terdengar jelas suaranya saat berteriak, "Meester Obama! Meester Obama!" Ini dilakukan Berlusconi walaupun ia berada di dekat Presiden AS tersebut.

Obama yang tersipu malu diperlakukan demikian mencoba mendekati Berlusconi agar Perdana Menteri Italia itu berhenti berteriak untuk menyapanya. "Mr Berlusconi?" Obama balas menyapa Berlusconi dengan suara lebih pelan.

Mendengar teriakan Berlusconi itu, Ratu Elizabeth II membalikkan tubuhnya sekaligus mengarahkan pertanyaan kepada Obama, "Apa-apaan sih? Mengapa ia (Berlusconi) harus berteriak? Mengapa?"

Dengan ekspresi penuh kejengkelan, Ratu Elizabeth II tampak tak menantikan jawaban dari pertanyaan itu dan beranjak pergi. Pihak Buckingham Palace berupaya meredam insiden itu dengan menjelaskan bahwa Ratu Elizabeth II tidak marah dengan sikap Berlusconi.  

Buckingham Palace menggambarkan sesi pengambilan foto itu sebagai momen yang dipenuhi keceriaan dan gelak tawa. "Tidak ada pihak yang tersinggung selama sesi itu," demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Buckingham Palace.

Berlusconi (72) yang menjadi perdana menteri terlama Italia telah tercoreng citranya dengan tuduhan kronisme dan korupsi. Berlusconi juga dikenal dengan gaya canda yang cenderung kekanak-kanakan dan tidak dapat diterima publik. Salah satu contoh kasus adalah saat tahun lalu Berlusconi mencibir warna kulit Obama yang digambarkannya sebagai warna kulit yang terbakar matahari.