Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Bunuh Diri Akhiri Drama Penyanderaan

Kompas.com - 04/04/2009, 07:52 WIB

BINGHAMTON, KOMPAS.com — Seorang pria bersenjata menghalangi sebuah pintu belakang gedung jasa imigrasi di Binghamton, New York, dengan mobilnya sebelum melepaskan tembakan ke sebuah ruangan gedung yang dipadati imigran. Pria yang diketahui adalah imigran asal Vietnam ini menewaskan 13 orang sebelum melakukan aksi bunuh diri.

Pihak penyidik belum mengetahui motif penembakan massal yang merupakan ke-5 kalinya dalam sebulan terakhir di AS. Pria bersenjata ini diketahui pernah menjadi karyawan IBM, tetapi perusahaan ini belum memberikan tanggapan atas laporan tersebut.

Serangan ini berlangsung Jumat (3/4) pukul 10.00 pagi waktu setempat, (22.00 WIB tadi malam) di American Civic Association,  sebuah organisasi yang menyediakan jasa bagi imigran untuk menetap di AS. Kepala Kepolisian Binghamton Joseph Zikuski menerangkan, pelaku tunggal aksi penembakan ini memarkir mobilnya dengan menutupi pintu belakang gedung.

"Hal itu dilakukannya untuk memastikan tak seorang pun bisa lolos sebelum ia melakukan penyerangan melalui pintu depan dengan menembak 2 resepsionis tanpa mengeluarkan sepatah kata pun," jelas Joseph Zikuski.

Satu resepsionis tewas. Sementara seorang resepsionis lain yang terluka di perut berpura-pura tewas sebelum kemudian merangkak di bawah mejanya dan menelepon bantuan polisi dari nomor 911.

Polisi mengaku tiba di lokasi penembakan selang 4 menit kemudian. Korban penembakan yang tewas lainnya adalah imigran yang sedang berada di dalam sebuah kelas untuk belajar mengajukan kewarganegaraan AS.

Pelaku penembakan ditemukan telah tewas akibat bunuh diri dengan senjata yang digunakannya di sebuah ruang kantor. Polisi menemukan 2 senjata genggam, 9 mm dan kaliber 45, selain juga sebilah pisau berburu dari pelaku penembakan.

Dari kartu identitasnya, pria berusia 42 tahun ini diketahui bernama Jiverly Voong dan menetap di dekat Johnson City, New York. Namun, nama ini diyakini bukan merupakan nama aslinya.

Sebanyak 37 orang berhasil diselamatkan dari gedung itu termasuk 26 orang yang sempat bersembunyi di ruang pemanas air yang terletak di lantai dasar. Mereka bersembunyi selama 3 jam di ruang tersebut saat polisi melakukan penyisiran dan mencoba menentukan apakah pelaku penembakan masih hidup dan menahan sandera.

Mereka yang bersembunyi di lantai dasar berkomunikasi dengan polisi melalui telepon seluler. Selain bersembunyi di lantai dasar, beberapa orang lain menyelamatkan diri mereka dengan bersembunyi di bawah meja dan kamar mandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com