Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zardari: Nuklir Iran Sepenuhnya Damai

Kompas.com - 10/03/2009, 09:27 WIB

ISLAMABAD, SELASA — Presiden Pakistan Asif Ali Zardari mengatakan, dunia Barat dan AS mesti menerima kenyataan bahwa sifat program nuklir Iran sepenuhnya damai.

"Iran telah memulai rencananya bagi pengembangan dan perkembangan lebih lanjut program nuklir dengan tujuan sepenuhnya damai karena Teheran tak perlu memiliki senjata nuklir," kata Zardari dalam wawancara eksklusif dengan kantor berita Iran, IRNA, di Islamabad, Senin (9/3).

Ketika merujuk pada pandangan negara Barat dan AS yang menyerukan penghentian perluasan kegiatan nuklir Iran, Presiden Zardari kembali mengatakan, "Saya percaya daripada berbicara mengenai pemberlakuan tekanan lebih lanjut, negara itu lebih baik melangkah dan mulai berinteraksi dan mengadakan dialog dengan Iran."

Presiden Republik Islam Pakistan tersebut berkata, "Iran dan Pakistan adalah dua negara regional dan tidak satu pun perlu memiliki senjata nuklir. Teheran dan Islamabad mengambil manfaat dari teknologi ini semata-mata untuk tujuan damai, terutama buat menghasilkan listrik."

Zardari lebih jauh memusatkan perhatian pada kerja sama perbatasan dan keamanan kedua negara, dan kembali menekankan, "Masalah keamanan dan berbagai masalah lain, terutama wilayah perbatasan selama beberapa dasawarsa terakhir telah memperlihatkan bahwa negara kami berdua memiliki keprihatinan yang sama yang dapat diselesaikan semata-mata dengan mengandalkan interaksi erat dan kerjasama luas."

Zardari menegaskan, "Teheran dan Islamabad, dengan mendorong kerja sama dan pertukaran pandangan, dapat memberi sumbangan bagi kestabilan situasi di wilayah perbatasan dan menghalangi jalur pengacau dan penyelundup."

Presiden Pakistan itu menekankan bahwa akar bagi kekacauan dipastikan berasal dari terorisme. Ia menambahkan, "Akar krisis yang meningkat di wilayah ini mesti dicari pada kecenderungan terhadap pelaku teror." Ia menambahkan, "Pertumbuhan terorisme telah mengarah kepada kemunculan kondisi kacau di wilayah ini dan Pemerintah Pakistan bermaksud melancarkan aksi menyeluruh terhadap fenomena mengerikan itu."

Sebagai jawaban atas pertanyaan bagaimana kerja sama regional dapat mengarah kepada perdamaian dan aksi nyata melawan terorisme, Zardari mengatakan, "Wilayah ini dirongrong rekstremisme dan perluasan terorisme hari ini dan hanya negara regional, yang mengandalkan kerja sama yang berlanjut dapat memerangi fenomena ini secara sungguh-sungguh."

Ketika menyatakan Iran, Pakistan dan Afganistan adalah korban terorisme, ia mengatakan, "Kerja sama regional antara Iran dan Pakistan, terutama bertujuan mendorong keamanan di Afgnistan, memainkan peran penting dalam peningkatan keamanan dan perdamaian regional, karena menstabilkan keadaan di negeri itu akan mengarah kepada penegakan perdamaian dan keamanan di seluruh wilayah."

Presiden Zardari, yang memusatkan perhatian pada upaya Pakistan melawan terorisme, mengatakan, "Kami yakin dalam menghadapi tantangan, terutama dalam upaya melawan terorisme dan ekstremisme, kami pasti akan berhasil. Pakistan adalah negara yang kuat yang berhasil mengatasi tantangan dan masalahnya secara efektif."

Ia kembali menyatakan, "Seluruh wilayah Pakistan, terutama yang bersinggungan dengan Afganistan dan India, menghadapi sangat banyak masalah, tapi tak peduli apa pun itu, Islamabad berusaha menaklukkan masalah semacam itu dengan mengandalkan kebijaksanaan dan rasionalisme."

Presiden Pakistan itu merujuk pada catatan dan prestasi satu tahun masa jabatan partainya, Partai Rakyat Pakistan. Ia berpendapat, "Partai Rakyat adalah pewaris banyak masalah, tapi telah berhasil menghilangkan tantangan dengan cara mengandalkan identitas kolektif bangsa kami."

Ketika merinci krisis yang dihadapi Pakistan, ia menambahkan, "Upaya pemerintah ditujukan untuk meredakan besarnya masalah politik, ekonomi, dan tantangan, dan menyelesaikan seluruh masalah dan kesulitan rakyat secara sungguh-sungguh."

Presiden Zardari kemudian merujuk pada hubungan hangat antara Iran dan Pakistan selama masa jabatan mendiang Presiden Zulfika Ali Bhutto, pendiri Partai Rakyat di negeri tersebut, dan mendiang mantan perdana menteri Benazir Bhutto.

Ia menegaskan, "Hubungan baik mendiang para pemimpin Partai Rakyat dengan Iran adalah contoh untuk diikuti, yang juga kita percayai." Zardari mengatakan, "Kami berharap selama era baru ini Partai Rakyat juga akan berhasil memperluas kerja sama menyeluruhnya dengan Iran dan memperkokoh landasan interaksi dengan Iran lebih dari sebelumnya."

Presiden Zardari akhirnya merujuk pada pentingnya pertemuan mendatang Organisasi Kerja Sama Ekonomi (ECO) di Teheran. Ia menegaskan, "Interaksi dan kegiatan di dalam organisasi semacam itu mengarah pada kian eratnya hubungan di kalangan negara anggota dan Pakistan, juga, sebagai salah satu anggota lama dan pendiri ECO, bersama Iran dan Turki, berharap hasil pertemuan tersebut akan mengarah kepada bertambah dalamnya dan perluasan hubungan ekonomi di antara ketiga negara itu."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com