Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KTT ASEAN, Target Tinggi Persiapan Mini

Kompas.com - 27/02/2009, 10:43 WIB

CHA-AM , JUMAT-KTT ASEAN ke 14 di Thailand akhir pekan ini memiliki target tinggi yakni menjadi peta jalan menuju kawasan perdagangan pasar bebas di kawasan Asia Tenggara. Namun konflik politik yang melanda Thailand dalam beberapa bulan terakhir membuat persiapan KTT ini terkesan minimal.

Sedianya KTT digelar pada Desember 2008 di Bangkok namun kemudian dialihkan ke Hua Hin,Cha-am, sekitar 200 kilometer dari Bangkok. Sebelumnya, sempat akan diadakan di Chiang Mai namun kemudian diputuskan diadakan di Hua Hin, Cha-am, Provinisi Petchaburi.

Salah satu pertimbangan memilih kota Cha-am karena di sini banyak pendukung propemerintah. Saat ini,ribuan pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra  mengepung Gedung Pemerintahan di Bangkok. Mereka antipemerintah dan menuntut  Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva menggelar pemilu. Vejjajiva sendiri naik menjadi PM setelah terjadi kerusuhan saat ribuan penentang Thaksin menguasai dua bandara internasional Thailand.

Konflik politik inilah membuat kota Cha-am dipilih menjadi tempat KTT meskipun tempat ini tidak representatif. Di sini tidak ada hotel yang mampu menampung semua delegasi. Sehingga banyak delegasi yang tidak menginap di Hotel Dhusit Thani sebagai pusat penyelanggaraan KTT.

Karena keterbatasan tempat, jumlah wartawan yang bisa masuk ke acara juga dibatasi. "Kami terus bernegosiasi dengan panitia sehingga semua wartawan kita (Indonesia) bisa meliput semua acara," kata Bob Tobing, information affairs KBRI Indonesia di Bangkok, Kamis (26/2) malam. Toh, untuk acara tertentu, panitia tetap membatasi hanya tiga wartawan yang bisa meliput langsung.

Selain diwarnai masalah lokasi KTT, Thailand sebagai ketua bergilir ASEAN dan tuan rumah juga dipusingkan dengan sejumlah kecaman dari para diplomat dan kepala negara anggota ASEAN.

PM Kamboja Hun Sen, misalnya. Jauh-jauh hari, dia menegaskan bahwa KTT kali ini "hanya membuang-buang waktu". Itu setelah para kepala negara dan pemerintahan tiga negara besar Asia Timur, China, Jepang dan Korea Selatan tidak hadir.

Seperti dilansir Associated Press, Rabu (25/2), tanpa hadirnya tiga negara itu maka upaya ASEAN membahas krisis global akan sia-sia. Sempat tersiar kabar, Hun Sen tidak akan menghadiri KTT namun belakangan dia dipastikan hadir. Kamboja dan Thailand sejak lama terlibat perselisihan soal sengketa perbatasan.

KTT ASEAN ke-14 adalah pertemuan pertama sejak Piagam ASEAN diteken Desember 2008. Karena itu, PM Thailand Abhisit Vejjajiva memperingatkan pentingya KTT kali ini. "Pertemuan ini demi suksesnya Piagam ASEAN," kata Abhisit kepada para wartawan di Bangkok beberapa hari lalu. Piagam ASEAN di antaranya memuat kesepakatan tentang ASEAN menuju kawasan satu pasar pada 2015. Piagam ini memungkinkan ASEAN menjadi komunitas layaknya Uni Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com