Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menemukan Islam di Australia

Kompas.com - 21/02/2009, 17:46 WIB

"Di Sydney hanya ada 16 sekolah Islam sehingga tidak jarang hingga 400 murid tidak kebagian tempat lagi," kata Amin. "Tetapi anak-anak itu tetap dapat bersekolah di sekolah umum," tambahnya.

"Begitu juga shalat Jumat bisa diadakan sampai 2 kali di suatu masjid," jelas Amin yang menerangkan terdapat sekitar 36  masjid di Sydney.

"Sekitar 200.000 umat Muslim di Australia berasal dari Libanon dan Turki. Kalau orang Muslim Indonesia di sini ada sekitar 15.000."

Makanan Halal

Makanan dengan sertifikasi halal mendapatkan tempat tersendiri di rumah makan, tempat pemotongan daging atau ternak. Beberapa rumah makan dan rumah potong daging memasang logo halal untuk meyakinkan ke konsumen tentang sertifikasi yang telah mereka dapatkan.

Ketua Halal Certification Authority Australia Mohamed El-Mouelhy menerangkan sertifikasi halal hanya diberikan kepada perusahaan jasa makanan yang telah memenuhi standar kesehatan dan ajaran Islam. "Kami akan mengadakan investigasi ke perusahaan yang mengajukan permohonan sertifikasi sebelum kami mengeluarkan sertifikasi," kata  Mohamed El-Mouelhy saat meninjau sebuah rumah makan Padang, Pondok Buyung, yang terletak di 124 Anzac Parade, Kensington, Sydney.

Sementara menurut Amin Hadi, sertifikasi halal setidaknya memberikan keuntungan tersendiri bagi pemilik jasa makanan karena makanan yang dijajakan tidak hanya dicari oleh pasar dari kalangan umat Muslim tetapi juga umat non-Muslim. "Karena semakin banyak pengunjung berdatangan ke rumah makan dengan sertifikasi halal semakin bertambah juga rumah makan yang berusaha mendapatkan sertifikasi," kata Amin Hadi.

"Biasanya yang datang ke sini orang Pakistan, Bangladesh, Singapura dan Yahudi," kata  Syarief, pemilik rumah makan Pondok Buyung. "Masalah kepercayaan atau terbiasa dengan makanan Indonesia karena pernah ke Bali sebelumnya," jelas pria asal Kepulauan Riau itu saat ditanya alasan dari pengunjung mendatangi rumah makannya. Syarief yang telah memulai usahanya itu sejak 1976 mengaku mendapatkan omzet rata-rata 2.000 dollar Australia per harinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com