Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Abhisit: KTT ASEAN Akan Aman

Kompas.com - 21/02/2009, 02:33 WIB

JAKARTA, JUMAT - PM Thailand Abhisit Vejjajiva menjamin Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN 2009 di Hua Hin, Thailand, 27 Februari-1 Maret, akan berjalan lancar tanpa gangguan dari pendukung mantan PM Thaksin Shinawatra. Abhisit yakin karena pemerintahannya didukung rakyat.

Berbicara kepada sejumlah wartawan Indonesia di Jakarta, Jumat (20/2), PM Abhisit (44) yang baru terpilih pada 15 Desember lalu menegaskan, setelah tiga pekan terpilih, Partai Demokrat yang dipimpinnya meraih kemenangan dalam pemilu sela 12 Januari lalu. Koalisi Partai Demokrat meraih 20 kursi dari 29 kursi yang diperebutkan. Akan tetapi, partai pimpinan Abhisit hanya meraih tujuh kursi.

”Hasil ini memperlihatkan rakyat mendukung pemerintah. Sebelum ini paket stimulus ekonomi juga disetujui di parlemen. Berarti rakyat sudah menerima apa yang dilakukan pemerintah,” ujar Abhisit. Dikatakan, dirinya akan melakukan pendekatan kepada rakyat untuk meredam aksi oposisi yang masih mengganggu pemerintahannya.

”Beginilah hasil dari sebuah demokrasi di mana sulit untuk bisa memenuhi keinginan setiap orang,” ujar Abhisit. Hanya saja, sejauh ini pemerintahannya berhasil mengatasi keadaan karena tidak ada lagi aksi kekerasan sebagaimana terjadi pada tahun lalu. Abhisit membiarkan aksi protes berlangsung selama tidak melanggar ketentuan.

Ribuan pendukung Thaksin yang dikenal dengan ”Red Shirts” berniat berpawai di Bangkok menjelang pelaksanaan KTT. Kabinet Abhisit, seperti dilansir AFP, akan mengadakan pertemuan di Hua Hin, lokasi wisata di Thailand selatan, guna menghindari aksi oposisi ini.

Namun, Abhisit memastikan KTT ke-14 ASEAN ini begitu penting karenanya harus disukseskan. Abhisit mengaku sudah bertemu dengan pemimpin oposisi di parlemen membahas upaya menyukseskan acara ASEAN ini. KTT ASEAN sebelumnya dijadwalkan berlangsung akhir tahun lalu di Bangkok, tetapi batal karena aksi protes kelompok anti-Thaksin selama beberapa bulan.

Thaksin tetap diadili

Menjawab pertanyaan apakah dia bersedia menerima kembali mantan PM Thaksin demi sebuah rekonsiliasi nasional, Abhisit menegaskan rekonsiliasi diperlukan untuk bisa mengurangi perseteruan di masyarakat. Namun, Thaksin tetap harus diadili karena terbukti melanggar hukum.

Thaksin dan mantan istrinya, Pojaman, dituduh korupsi dan menyalahgunakan kekuasaan sejak memenangi pemilu April 2006. Thaksin kini hidup dalam pengasingan dan Abhisit kemarin menegaskan bahwa pemerintahannya tetap berupaya mengekstradisi Thaksin ke Thailand.

”Kami di Thailand termasuk masyarakat pemaaf. Namun, mereka yang melanggar hukum tetap harus menghadapi proses pengadilan,” ujarnya. (PPG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com