Trapp, Barber, dan Smit sangat beruntung. Sejumlah surat kabar Australia memuat foto para korban yang tewas dan hilang.
Foto-foto mereka di surat kabar umumnya adalah foto saat perkawinan, perayaan ulang tahun, atau pesta tertentu.
Ian Creek mengatakan kepada surat kabar Age bagaimana mertuanya, Faye dan Bill Walker, hangus terbakar saat berusaha kabur dari rumah mereka di Narbethong, bersama putra mereka, Geoffrey, yang menggunakan kursi roda karena lumpuh.
”Kontak terakhir kami dengan mereka adalah Sabtu petang pukul 18.30. Mereka mengatakan kami harus pergi, ada asap hitam di balik semak-semak,” paparnya sambil menambahkan bahwa para tetangga telah menelepon mereka pada pukul 17.30 dan meminta mereka segera pergi, tetapi hal itu tidak dilakukan.
Creek menambahkan, mereka hampir lolos. Kunci sudah berada di mobil dan hewan-hewan peliharaan juga sudah dimasukkan ke dalam mobil. Namun, kobaran api tiba-tiba mengepung mereka. ”Anjingnya ditemukan di kursi belakang. Itu terjadi sangat cepat. Masalah mereka adalah Geoffrey yang menggunakan kursi roda sehingga mereka tak bisa bergerak cepat,” tutur Creek.
Banyak lagi cerita sedih lain dari musibah itu. Akan tetapi, dalam keadaan darurat, sejumlah orang diberi kemampuan untuk menyelamatkan diri dengan berbagai cara.
Daryl Hogan yang tinggal Wandong, 20 kilometer utara Wittlesea, mengatakan, ia bisa selamat karena masuk ke kolam renang dan bertahan dalam air di tengah kurungan api.
Adapun Nesh Sinclair, dilaporkan jaringan televisi Nine, selamat bersama anak-anaknya dengan berlindung di bekas lubang persembunyian Wombat, satwa penggali tanah berukuran cukup besar yang beratnya bisa mencapai 30 kilogram. (AFP/AP/OKI)