Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Batal Bersalaman dengan Barack Obama

Kompas.com - 06/02/2009, 02:04 WIB

WASHINGTON DC, KAMIS - Seusai berpidato, Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama, saat menghadiri acara National Prayer Breakfast (NPB) ke-57 di Hotel Hilton, Washington DC, AS, hanya melambai-lambaikan tangan dan menyatakan halo untuk memberi salam kepada seluruh undangan yang hadir. Termasuk kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Presiden Filipina Gloria Macapagal-Aroyo.

Wapres Kalla lantas membalas lambaian Presiden Obama. Rencana Presiden Obama berjabatan tangan dengan para undangan yang secara khusus diundang oleh Kongres dan Senat AS, termasuk dengan Wapres Kalla dan Presiden Filipina serta 106 pimpinan negara dan para tokoh di acara NPB, tidak terencana sebagaimana diperkirakan sebelumnya. Hal itu disebabkan kedatangan Presiden Obama yang sedikit terlambat dari jadwal sehingga acara greeting atau pemberian salam yang seharusnya dilakukan akhirnya ditiadakan.

Meskipun tidak bisa bertemu dan berjabatan tangan dengan Presiden Obama di sela-sela acara tersebut, Wapres Kalla tidak tampak kecewa. Wapres Kalla tetap ceria seraya mempersiapkan rencana pertemuan dengan para pengusaha yang tergabung dalam USA Indonesia Society (Usindo). Menurut sumber Kompas, Wapres Kalla yang satu meja dengan Presiden Mauritius, sempat dipakaikan pin NPB oleh Presiden Filipina sebelum acara dimulai.

"Protokolnya sangat ketat sekali mas, sehingga seusai Presiden Obama berpidato, langsung diarahkan pulang meninggalkan acara sambil melambaikan tangan kepada para undangan," ujar seorang staf Kedutaan Besar RI, saat menceritakan peristiwa kedatangan dan kepergian Presiden Obama di acara NPB.

Di acara tersebut, Presiden Obama berpidato sekitar 15 menit dengan tema kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama sebagai dasar kehidupan umat manusia sekarang ini. Sebelumnya, Perdana Menteri Inggeris Tony Blair juga menyampaikan pidato tentang dialog antar agama yang bisa mewujudkan perdamaian di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com