Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlusconi Politisasi Kasus Perkosaan

Kompas.com - 27/01/2009, 10:10 WIB

ROMA, SELASA — PM Italia Silvio Berlusconi dituding oposisi telah memolitisasi kasus perkosaan. Tudingan ini dilontarkan setelah Berlusconi mengatakan, perkosaan akan terus terjadi kecuali Italia punya tentara sebanyak perempuan cantik di negeri itu.

Sebelumnya, Berlusconi berjanji mengerahkan 30.000 tentara untuk mengamankan jalanan setelah terjadi beberapa kali kasus perkosaan brutal yang mengguncang negeri pizza itu. Selama ini hanya 3.000 tentara bersenjata yang berpatroli di sejumlah kawasan hitam di kota-kota Italia. “Penambahan 10 kali lipat untuk melawan pasukan setan para kriminal,” kata Berlusconi, Minggu (25/1) atau Senin waktu Indonesia.

Menjawab tudingan oposisi bahwa aparat tidak berbuat apa-apa untuk menekan kejahatan, Berlusconi menjawab bahwa Italia tidak punya kekuatan cukup besar untuk menghindarkan perempuan dari risiko diserang. “Kita tidak bisa mengerahkan cukup kekuatan untuk menghindari risiko (perkosaan). Kita butuh banyak sekali serdadu karena perempuan cantik kita sangat banyak,” katanya.

Akibat pernyataan itu, politisi 72 tahun yang dikenal mata keranjang itu dianggap menyepelekan masalah serius itu. “Berlusconi harus berhenti mengeluarkan pernyataan yang menyerang seperti itu tentang perempuan. Maksudnya kan, ketika keluar rumah sendirian seorang perempuan harus menanggung risiko diperkosa karena tidak mungkin membuat negeri ini aman,” kata Vittoria Franco, tokoh oposisi dan aktivis perempuan.

Berlusconi tidak menyatakan kapan pengerahan pasukan itu dilakukan, tetapi ia mengatakan akan membicarakan ini dengan Mendagri Roberto Maroni, Menhan Ignazio La Russa, dan Presiden Giorgio Napolitano.

Pengumuman presiden klub sepakbola AC Milan itu menyusul perkosaan brutal oleh lima imigran Rumania terhadap seorang gadis 21 tahun, setelah mereka berhasil mengunci pacar korban di dalam mobil. Kasus itu membuat publik Italia mempertanyakan kebijakan pemerintah terhadap kaum imigran yang dianggap sebagai biang kejahatan.

Tokoh oposisi lain menuding Berlusconi sedang membentuk negara polisi. Menurut Marco Minniti, tokoh oposisi, pengerahan pasukan sebanyak itu sangat tidak bisa diperkirakan, mahal, dan mengindikasikan negara dalam keadaan siaga. Sementara, tokoh oposisi lain, Walter Veltroni, mengatakan, bila ada sumber dana untuk mengerahkan 30.000 personel ke jalanan, maka mestinya ada dana sebanyak itu pula untuk mengembangkan efektivitas polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com