Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Tintin dan Lucky Luke

Kompas.com - 19/01/2009, 14:38 WIB

Siapa tak pernah berkenalan dengan komik, apapun komiknya, di masa kecil? Siapa tak kenal komik Nina, Tintin si wartawan berjambul, Roel Dijkstra, Tanguy and Laverdure, Steven Sterk, Asterix, Lucky Luke, dan The Smurfs. Atau barangkali komik-komik lokal semacam Si Buta dari Gua Hantu, Gundala, Godam, Jaka Sembung, atau cersil alias cerita silat.

Sayangnya, di negeri ini komik atau komik strip belum mendapat tempat sedemikian penting. Maka mencari komik seperti yang tersebut di atas juga terbilang sulit. Komik karya Ganes Th, Yan Mintaraga, Hasmi, RA Kosasih bahkan tak terlihat di toko-toko buku besar negeri ini.

Pecinta komik yang kebetulan bertandang ke Belgia tentu tak melewatkan kesempatan menyambangi Bruxelles (Brussels) -yang dalam brosur kunjungan wisata disebut sebagai kota komik. Di kota ini ada Museum Komik  yang tak hanya dipenuhi anak-anak tapi juga orang-orang yang terbilang sepuh. Pasalnya, para sepuh inilah malah yang paling ingin terbang kembali ke masa kanak dahulu.

Komik strip adalah tradisi warga Belgia. Sebut saja komik yang tak hanya punya penggemar turun temurun di Eropa, tapi seluruh dunia, Tintin (Hergé), The Smurfs (Peyo), dan Lucky Luke (Morris). Semua itu adalah hasil karya kartunis Belgia. Tak lama usai Perang Dunia kedua, Belgia membangun industri percetakan khusus komik. Promotornya adalah dua majalah komik berbahasa Perancis, Lombard, yang petama kali memunculkan kisah Tintin pada 1946 dan Spirou yang muncul di Dupuis sejak 1938. Keduanya muncul sepekan sekali di majalah itu dan meledak.

Museum yang menempati bekas pusat belanja, Waucquez Warehouses,  yang sangat luas di Zandstraat/20 Rue des Sables ini digagas sekelompok kecil pecinta komik strip Belgia. Mereka memilih gedung yang dibangun tahun 1906 oleh Victor Horta, sebuah gedung bergaya Art Nouveau. Museum ini resmi dibuka sejak sekitar 1989.

Di sini, pengunjung tak hanya menemukan sejarah seni yang sangat tipikal Belgia, komik, tapi juga bisa menikmati bangunan gaya Art Nouveau Belgia yang merupakan karya masterpiece dari Horta.

Museum seluas lebih dari 4.500 m2  dengan tiga lantai ini memamerkan koleksi asli berupa halaman-halaman komik, sketsa awal sebuah komik, sampai memorabilia dari si pembuat komik. Semua ditata sedemikian menarik, bahkan patung Tintin, Lucky Luke dibikin sesusai ukuran orang.

Koran dan majalah masa lalu yang memuat berbagai komik termasuk Tanguy and Laverdure, juga terpampang di satu boks tersendiri. Di kawasan lain dari museum ini, pengunjung disuguhi animasi yang merupakan adaptasi dari komik-komik tenar semacam Tintin, Lucky Luke, The Smurfs. Mau tahu bagaimana proses pembuatan film animasi di bagian bernama "The Comic Strip in Motions" inilah tempatnya. Tak ketinggalan animasi asli dalam bentuk patung, ada meja editing, dengan tata pamer lain yang  komplet untuk pembuatan film animasi sebelum ada teknologi komputer.  

Sejarah dan perkembangan komik di Belgia bisa dilihat secara langsung di museum ini. Pengunjung bebas potret sana/sini karena ini bukan seperti museum lukisan yang biasanya dilarang mengambil gambar.

Dengan tiket masuk seharga 6,20 Euro untuk melahap sejarah, perkembangan, inspirasi awal terbitnya sebuah komik, bahkan bertemu jagoan pujaan semacam Tintin dan Lucky Luke tentu setimpal.        

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com