Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tank Israel Gempur Markas PBB di Gaza

Kompas.com - 16/01/2009, 07:31 WIB

Juru bicara militer Israel menuturkan, sebelumnya mereka telah mengonfirmasikan letak kantor berita Reuters di Gaza. Israel mengaku menembaki kantor PBB itu karena terlibat dalam baku tembak dengan para pejuang Hamas. Militer Israel mendapat kabar, Hamas telah mengambil alih kantor sebuah media di kawasan yang sama.

Pertempuran sengit juga semakin terasa di bagian lain di pusat Gaza City. Tank-tank Israel juga makin masuk ke pusat kota. Untuk pertama kali, tentara Israel pun terlibat dalam baku tembak dengan para pejuang Hamas di jalan-jalan yang biasanya padat penduduk. Akibatnya, warga sipil bergegas mencari tempat aman. Ribuan warga di kawasan permukiman Tel Hawwa bergegas mengungsi meninggalkan rumah mereka hanya dengan membawa baju di badan.

Warga sipil Gaza lari berhamburan seiring dengan senjata otomatis dan gempuran tank serta pesawat tempur. Langit dipenuhi asap pekat hitam putih akibat ledakan dan gedung yang runtuh karena serangan Israel.

Akibat serangan Israel sejak 27 Desember, sedikitnya 1.100 orang tewas dan 5.000 orang terluka. Di antara korban tewas terdapat 355 anak-anak, 100 wanita, dan 117 orang lanjut usia.

Harus berakhir

Jumlah korban yang mencapai 1.100 orang itu dinilai Sekjen PBB Ban Ki-moon tidak lagi dapat diterima. ”Rakyat Gaza menghadapi krisis kemanusiaan. Ini fakta sesungguhnya. Jumlah korban sudah tidak bisa diterima lagi. Kita tidak boleh membuang waktu lagi. Kita harus bisa segera mengakhiri penderitaan rakyat,” kata Ban.

Ban kembali menegaskan, kini sudah saatnya gejolak kekerasan di Gaza dihentikan. ”Segala bentuk serangan yang terjadi di Gaza harus dihentikan. Sekarang! Kini kita harus mengubah dinamika di Gaza dan berusaha mewujudkan perundingan perdamaian di antara kedua belah pihak, sekaligus memulai kembali pembicaraan tentang solusi dua negara. Hanya itu jalan meraih keamanan bagi Israel selamanya,” ujarnya.

Ban dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dan berkunjung ke Ramallah di Tepi Barat untuk bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni juga menegaskan, hanya Israel yang dapat menentukan kapan dan apa cara yang akan digunakan untuk menyelesaikan atau mengakhiri serangannya ke Gaza.

”Dari laporan harian itu, kami akan memutuskan kapan operasi militer ini akan berakhir,” kata Livni.

Livni kembali menegaskan, Israel akan tetap mempertahankan hak membela diri. Bukan hanya dari serangan roket, tetapi juga dari penyelundupan senjata melalui terowongan di Rafah, di selatan Jalur Gaza. (AP/LUK)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com