COSTA DO SAUIPE,KAMIS-Para pemimpin Amerika Latin, Rabu (17/12) waktu setempat, menyerukan Presiden terpilih AS Barack Obama mencabut embargo AS terhadap Kuba secepat mungkin begitu ia memangku jabatannya.
Para pemimpin dari 33 negara Amerika Latin dan Karibia itu mengatakan pemberlakuan sanksi secara sepihak "tidak dapat diterima". Mereka menegaskan AS harus mentaati resolusi-resolusi PBB yang mengecam embargo yang diberlakukan terhadap Kuba. AS mulai menjatuhkan embargo kepada Kuba saat puncak Perang Dingin tahun 1962.
Para pemimpin yang berembuk di Brasil timur laut itu menuntut pencabutan sejumlah sanksi baru yang dijatuhkan oleh Presiden AS George W. Bush terhadap Kuba. Kuba mendapat lebih banyak sahabat di Amerika Latin dalam beberapa tahun belakangan ini.
Obama, yang akan mulai memangku jabatannya 20 Januari 2009, diperkirakan akan mencabut sanksi yang melarang warga Kuba yang tinggal di AS mengirim uang dan mengunjungi Kuba. Tetapi ia mengatakan akan mempertahankan embargo untuk mendorong perubahan yang demokratis di negara yang diperintah satu partai itu.
Seolah ingin menunjukkan bahwa Amerika Latin lebih 'beradap' dibandingkan AS, para pemimpin kawasan itu menyambut baik Kuba masuk dalam apa yang disebut Kelompok Rio negara-negara Amerika Latin dan Karibia.
Presiden Kuba Raul Castro, yang mengambil-alih kekuasaan awal tahun itu --setelah abangnya Fidel Castro jatuh sakit, disambut oleh para pemimpin berhaluan kiri dalam KTT di Costa Do Sauipe, Brasil.
Dalam pertemuan itu, negara Amerika Latin juga mengecam keras negara-negara kaya sebagai sumber krisis. Sehingga pertumbuhan di kawasan itu seret sementara harga komoditas turun dan modal asing mengering.
Ekuador pekan lalu gagal membayar utang luar negerinya. Venezuela mungkin terpaksa mengurangi pengeluarannya jika harga minyak tetap rendah, dan negara-negara lain akan menghadapi kekurangan uang sementara ekspor tambang dan pertanian jatuh nilainya.
"Kita memiliki satu bagian penting untuk membangun satu bangunan ekonomi dan politik internasional baru," kata Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, tuan rumah KTT itu.
KTT itu juga mengimbau agar tidak mengedepankan perbedaan-perbedaan yang terjadi antara para pemimpin anti-Amerika. Seperti antara Hugo Chavez dari Venezuela dan Evo Moralesa dari Bolivia. Juga antara kelompok berhaluan tengah seperti Lula dan Michelle Bachelet dari Chile, yang ingin mempertahankan hubungan persahabatan dengan AS.
"Marilah kita tidak menyalahkan semua kejahatan pada satu kelompok negara," kata Presiden Uruguay Tabare Vazquez. Sementara itu, Morales mengusulkan untuk memberikan AS batas waktu untuk mencabut sanksi terhadap Kuba, setelah batas itu kawasan tersebut harus menarik dubes mereka dari Washington. Tetapi Lula mengatakan Obama terlebih dulu harus diberikan kesempatan untuk menyampaikan kebijakannya mengenai Amerika Latin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.