Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Castro, Sikap Ketergantungan Kuba ke Venezuela

Kompas.com - 14/12/2008, 12:11 WIB

CARACAS, MINGGU — Raul Castro (77) memulai kunjungan internasional pertamanya sebagai Presiden Kuba di Venezuela. Kunjungan ke Venezuela merupakan pilihan simbolis Raul Castro yang ditujukan untuk memperkuat hubungan Kuba dengan sekutunya yang sosialis itu.

Presiden Venezuela Hugo Chavez telah lama menjadi sahabat kakak Raul Castro, Fidel Castro, yang pada Februari menyerahkan kekuasaan kepada adiknya itu setelah menjalani operasi usus. Dukungan Chavez terhadap pemerintah komunis Kuba dan kritik tajamnya terhadap kebijakan AS telah memancing amarah Washington.

"Selamat datang di rumah Anda," kata Chavez seraya memeluk Raul Castro di sebuah bandara yang terletak di luar Caracas. "Kunjungan Anda merupakan suatu kehormatan bagi kami," ujar Chavez yang menyambut Raul Castro di tengah barisan kehormatan pasukan marinir Venezuela yang tegak berdiri di bawah teriknya sinar matahari.

Raul Castro dan Chavez dijadwalkan menyaksikan pengesahan 311 proyek kerja sama untuk tahun 2009 di Istana Kepresidenan Venezuela. Pilihan Venezuela sebagai tujuan kunjungan luar negeri pertama bagi Raul Castro merefleksikan ketergantungan Kuba terhadap negara yang kaya akan minyak itu.

Venezuela menjual ke Kuba sekitar 90.000 barrel minyak mentah per hari dan jumlah ini diharapkan meningkat menjadi 150.000 barrel per hari menjelang 2013. Perusahaan minyak nasional Venezuela juga menanam investasi sekitar 83 juta dollar AS sejak 2006 guna merehabilitasi perusahaan penyulingan minyak Kuba, Cienfuegos.

Sementara itu, Pemerintah Kuba telah mengirimkan ke Venezuela 30.000 tenaga dokter dan perawatnya selain ribuan teknisi pertanian dan pelatih olahraga. Merosotnya harga minyak dunia telah menimbulkan kekhawatiran Havana terhadap kemampuan Venezuela membiayai seluruh proyek bantuan luar negerinya dan meneruskan pengiriman minyak bersubsidi.

Castro dijadwalkan memimpin sebuah konferensi integrasi Amerika Latin dengan beberapa negara di kawasan Karibia yang akan dilangsungkan di Brasil mulai Selasa (16/12). Brasil yang dipimpin oleh Presiden Luiz Inacio Lula da Silva telah memperluas hubungan dengan Kuba.

Brasil merupakan mitra dagang terbesar kedua Kuba di Amerika Latin setelah Venezuela. Transaksi pedagangan Brasil dan Kuba mencapai 483 juta dollar AS selama September tahun ini atau telah melampaui angka transaksi tahun 2007 yang mencapai 450 juta dollar AS.

Belum diketahui berapa lama waktu yang akan dihabiskan oleh Raul Castro di Venezuela. Kunjungan ke para sekutu sayap kiri di Amerika Latin ini berlangsung tak lama setelah Raul Castro menyatakan bersedia untuk bertemu dengan Presiden AS terpilih Barack Obama.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com