Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Kapal Selam Rusia Tewaskan 20 Orang Lebih

Kompas.com - 09/11/2008, 15:35 WIB

MOSKOW, MINGGU - Kecelakaan kapal selam angkatan laut Rusia di Samudera Pasifik telah menewaskan lebih dari 20 orang. Juru bicara angkatan laut Rusia Kapten Igor Dygalo menerangkan reaktor nuklr kapal selam itu beroperasi normal dan kadar radiasi pada kapal selam itu juga masih dalam kategori normal.

Kecelakaan itu berlangsung saat sistem pemadam kebakaran tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Menurut Dygalo, terdapat 208 orang di atas kapal selam saat kecelakaan itu berlangsung.

Belum diketahui penyebab beroperasinya sistem pemadam kebakaran atau penyebab tewasnya korban dalam kecelakaan itu. Kantor berita resmi RIA melaporkan sistem pemadam kapal selama bertenaga nuklir biasanya menggunakan busa (foam) dan bahan kimia.

Dygalo tak menyebutkan secara pasti lokasi kecelakaan kapal selam itu. Kapal selam itu disebut Nerpa dan tengah dalam uji coba operasional di Laut Jepang saat terjadi kecelakaan.

Kecelakaan yang dialami oleh kapal angkatan laut Rusia ini merupakan yang terburuk sejak tenggelamnya kapal selama bertenaga nuklir Kursk yang disertai dengan ledakan di Laut Barents pada tahun 2000. Kecelakaan itu menewaskan seluruh 118 awaknya. Pada tahun 2003, 11 orang tewas saat sebuah kapal selam Rusia lainnya juga tenggelam di Laut Barents.

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin menuai kritik karena dinilai memberikan respon yang lamban terhadap kecelakaan Kursk. Kecelakaan itu terjadi pada periode pertama  dari masa jabatan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia selama 8 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com