JAKARTA, RABU - Pemerintah Indonesia dalam waktu dekat akan mengirim tenaga pengajar atau trainer bagi penyandang cacat dan pemberdayaan usia lanjut ke Suriname. Kerjasama ini merupakan tindaklanjut dari permintaan Menteri Sosial dan Perumahan Rakyat Suriname.
"Demokrasi di Suriname masih muda, jadi kami perlu bekerjasama dengan Indonesia. Kami perlu ahli-ahli yang membantu kami secara teknikal," kata Menteri Sosial dan Perumahan Rakyat Suriname Hendrik Soerat Setrowidjojo usai bertemu dengan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah di Departemen Sosial Jakarta, Rabu (29/10).
Berbicara dalam bahasa Inggris dan Jawa ngoko, Setrowidjojo memaparkan bahwa kunjungannya tersebut untuk menindaklanjuti permintaannya agar pemerintah Indonesia bisa mengirimkan trainer atau pengajar khusus bagi para penyandang cacat dan pemberdayaan lanjut usia, khususnya yang telah berpengalaman di bidang kerajinan ukir/pahat, kerajinan metal dan besi, kerajinan tekstil serta kerajinan tangan lainnya disesuaikan dengan keterbatasan yang dimiliki oleh masing-masing penyandang cacat.
Para pengajar dan teknisi dari Indonesia diminta untuk melakukan pembekalan dan sharing dengan pekerja sosial dan para pekerja di Kementerian Sosial dan Perumahan Rakyat Suriname. Kerjasama yang rencananya mulai berjalan dalam waktu dekat mencakup kerjasama di bidang rehabilitasi vokasional bagi para penyandang cacat dan kerjasama pengembangan program dan fasilitas bagi lanjut usia.
Adapun agenda kunjungan lapangan Menteri Sosial dan Perumahan Rakyat Suriname pada tanggal 25 Oktober hingga 4 November 2008 adalah mengunjungi panti sosial dan balai besar di bawah naungan Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Departemen Sosial RI antara lain, Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa Cibinong, Panti Sosial Tresna Wreda (PSTW) Budi Dharma Bekasi dan PSTW Abiyoso Yogyakarta, Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Tan Myat Bekasi dan PSBN Wyataguna Bandung, Balai Penerbitan Braille Indonesia dan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung.
Kerjasama Indonesia-Sur iname tersebut memberikan atmosfer baru bagi para pengajar/teknisi penyandang cacat di Indonesia dan memberikan pengalaman serta perubahan bagi pengajar kelak sehingga bisa melihat kelemahan dan kelebihan dari sistem pengajaran bagi para penyandang cacat, program pemberdayaan sosial serta aplikatif program tersebut di negara Suriname.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.