Turki Jadi Perantara Perdamaian Israel-Suriah

DAMASKUS, MINGGU - Turki meningkatkan upaya di balik layar untuk mengatur kesepakatan perdamaian secara langsung antara Suriah dan Israel yang selama ini bermusuhan. Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan menghabiskan waktu selama 5 jam Sabtu (26/4) di Suriah untuk bertemu Presiden Bashar Assad dan mendiskusikan upaya Turki menjadi mediator perundingan damai.

"Ada permohonan dari Suriah dan Israel terhadap Turki untuk mengatur perundingan damai dan Turki akan berupaya maksimal untuk menjalankan misi ini," kata Erdogan saat akan bertolak kembali ke Turki. "Perundingan tersebut akan dimulai dengan perundingan antar pejabat tingkat rendah dan apabila berhasil akan disusul dengan perundingan tingkat tinggi," tambah Erdogan.

Erdogan tidak menyebutkan pernyataan yang dikeluarkan oleh para pejabat Suriah dalam pertemuannya itu. Erdogan juga tidak menyampaikan tanggapannya terhadap pemberitaan media massa belakangan yang menyebut Perdana Menteri Turki itu belakangan menyampaikan sebuah pesan ke pemerintah Suriah dari Perdana Menteri Israel Ehud Olmert yang mengindikasikan kesediaan Israel menyerahkan Dataran Tinggi Golan untuk ditukar dengan kesepakatan damai.

Awal April 2008, Olmert menerangkan telah mengirim pesan ke Damaskus mengenai prospek perdamaian tersebut. Pesan itu disampaikan Olmert walaupun ia sendiri tidak menguraikannya secara rinci tentang pertukaran Dataran Tinggi Golan dengan kesepakatan damai.