Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Belanda Periksa Geert Wilders

Kompas.com - 01/04/2008, 14:22 WIB

JAKARTA, SELASA- Pemerintah Belanda tengah menyelidiki kemungkinan tindakan kriminal yang dilakukan oleh Geert Wilders menyusul pembuatan dan penyebarluasan film "Fitna", yang dikecam oleh umat muslim di dunia. Berdasarkan hasil penyelidikan tersebut, nantinya Kejaksaan Belanda akan memutuskan perlunya pengajuan tuntutan terhadap politisi Belanda tersebut.

Demikian penjelasan yang disampaikan Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Nikolaos van Dam di gedung Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, Kuningan, Jakarta, Selasa (1/4) siang. Menurutnya, jika Wilders terbukti melakukan tindakan kriminal, maka ia dapat kehilangan kedudukannya di parlemen Belanda.

"Media Belanda juga telah berpaling dari film ini, karena tampak dari kenyataan bahwa tidak ada satu stasiun Belanda pun yang bersedia menayangkan film ini. Akibatnya, Geert Wilders menemukan jalan satu-satunya untuk memutar film Fitna ini di internet," ujarnya.

Lebih jauh Nikolaos menekankan, Pemerintah Belanda dan mayoritas warga Belanda tidak sependapat dengan pendekatan Geert Wilders, yang hanya didukung partainya yakni Partai Kebebasan Belanda. "Pandangannya (Wilders) tentang Islam tidak bisa dianggap mewakili Belanda dalam hal apapun juga," tegasnya.

Pemerintah Belanda, menurut Nikolaos, menolak pendekatan antiIslam dalam film ini, dan menyatakan terbuka untuk berdialog dengan semua pihak. "Belanda ingin tetap menjalin kontak terbuka dengan semua pihak yang menginginkan dialog damai. Hanya dengan cara ini, kita bisa sukses bekerja sama dalam menciptakan sebuah masyarakat yang lebih kuat berpijak pada saling pengertian dan saling menghormati, yang merupakan unsur-unsur yang sangat berharga dalam kehidupan saat ini," katanya.

Saat ditanya apakah Pemerintah Belanda akan meminta maaf kepada umat Islam, Nikolaos menjawab, yang seharusnya meminta maaf adalah pribadi yang menciptakan karya tersebut, yakni Wilders atau partainya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Momen Jokowi Jadi Fotografer Dadakan Delegasi Perancis saat Kunjungi Tahura Bali

Nasional
Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Nasional
JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com