ISLAMABAD, RABU - Para detektif Scotland Yard akan melaporkan hasil penyelidikan pertama mereka soal kematian mantan PM Benazir Bhutto.
Sebuah tim ahli forensik dan bahan peledak dari Scotland Yard telah menghabiskan waktu sekitar dua pekan untuk menyelidiki kematian Bhutto. Mereka datang ke Pakistan atas permintaan PM Pervez Musharraf. Bhutto dibunuh usai berkampanye 27 Desember 2007.
"Mereka memberitahu kami bahwa mereka akan memberikan laporan itu Jumat (8/2)," ujar Brigadir Javed Cheema, juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Rabu (6/2). Ditanya apakah tim Scotland Yard akan melanjutkan penyelidikan, Cheema mengatakan hal itu tergantung keadaan.
Para penyelidik Inggris itu dijadwalkan tiba di Pakistan pada Kamis (7/2). Juru bicara Kedutaan besar Inggris di Islamabad Aidan Liddle membenarkan, laporan itu akan diberikan kepada pemerintah Pakistan pekan ini.
Pemerintah Pakistan berulang kali mengatakan bahwa tugas tim Scotland Yard itu untuk memberikan pendapat soal kontroversi seputar bagaimana kematian Bhutto.
Semula, pemerintah mengatakan Bhutto tewas karena kepalanya membentur atap mobil saat ia buru-buru masuk mobil begitu terjadi ledakan bom. Namun para pejabat Partai Rakyat Pakistan dan laporan media menyebutkan Bhutto tewas ditembak. Baru kemudian pemerintah Musharraf mengakui kemungkinan Bhutto mati ditembak.
Awalnya, pendukung Bhutto minta PBB lah yang menyelidiki pembunuhan itu, tetapi pemerintah menolak. Bhutto beberapa kali menuduh pemerintah dan agen-agen intelijen merencanakan pembunuhan terhadapnya.(AFP)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.