Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Korsel Minta Maaf atas Skandal Pelecehan

Kompas.com - 13/05/2013, 15:02 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Presiden Korea Selatan, Park Geun-Hye, Senin (13/5), secara pribadi meminta maaf atas sebuah insiden "tercela" dalam kunjungannya tingkat tingginya ke AS yang berujung pada pemberhentian kepala juru bicaranya, Yoon Chang-Jung. Yoon dipecat terkait tuduhan bahwa ia telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan pekerja magang, seorang mahasiswa Amerika keturunan Korea, saat menemani Park dalam perjalannnya pada 5-9 Mei.

"Saya menyesal bahwa insiden menjijikkan itu ... terjadi di ujung kunjungan saya ke Amerika Serikat dan sangat mengecewakan rakyat," kata Park dalam sebuah pertemuan dengan para pembantu senior. "Saya dengan tulus meminta maaf atas syok yang harus diterima mahasiswa itu dan orang tuanya serta luka hati rekan-rekan sebangsa (di luar negeri)," katanya, menurut laporan pertemuan yang di-posting di situs web istana presiden Korsel.

Skandal tersebut mendominasi berita utama media Korea Selatan selama beberapa hari.

Park, seorang pemimpin perempuan pertama Korea Selatan, bersumpah bahwa semua fakta akan diselidiki sehingga tidak ada kecurigaan pun yang tersisa.

Polisi Washington telah membuka sebuah penyelidikan atas laporan yang diajukan oleh pekerja magang itu terkait sebuah "pelanggaran pelecehan seksual" oleh tersangka pria usia 56 tahun yang tidak disebutkan namanya. Sebuah laporan polisi Washington yang diperoleh kantor berita Korea Selatan, Yonhap, dan The Washington Post mengatakan, mahasiswa magang itu mengadu bahwa tersangka "meremas bokongnya tanpa izinnya".

Yoon, yang sudah terbang kembali ke Korea Selatan sebelum kunjungan Park berakhir, membantah tuduhan itu pada Sabtu. Ia mengatakan, dirinya hanya "menepuk pinggang gadis itu" sebagai sebuah tanda dukungan. "Saya memohon dia untuk memaafkan saya jika saya telah menyakitinya karena perbedaan budaya. Saya menawarkan permintaan maaf saya padanya," katanya kepada wartawan.

Park mengatakan semua pejabatnya akan bekerja sama secara aktif dengan penyelidikan polisi.

Persoalan itu telah menaburkan awan hitam atas tur Park ke AS, perjalanan ke luar negeri pertamanya sejak menjabat Februari lalu. Dalam kunjungan itu Park mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Barack Obama. Mereka menegaskan kembali bahwa kedua negara tidak menawarkan konsesi dalam menghadapi provokasi Korea Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com