Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DK PBB Kecam Peluncuran Roket Korut

Kompas.com - 13/12/2012, 08:28 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Dewan Keamanan PBB mengecam Korea Utara atas langkahnya melakukan peluncuran roket jarak jauh dan dinilai telah menentang resolusi PBB.

Presiden Dewan Keamanan PBB yang juga merupakan Dubes Maroko untuk lembaga itu menggambarkan peluncuran itu sebagai sebuah "pelanggaran yang jelas terhadap resolusi Dewan Keamanan".

Sementara itu, Pemerintah Amerika Serikat menanggapi langkah Korut itu dengan mengatakan Pyongyang akan menghadapi "konsekuensi" atas peluncuran itu. Mereka juga menyebut langkah Korut ini sebagai sebuah tindakan provokasi yang dapat mengancam keamanan regional di kawasan tersebut.

Pemerintah AS dan sekutunya juga berpandangan bahwa peluncuran tersebut sebagai upaya tersembunyi untuk melakukan pengujian terhadap rudal balistik Korut.

Juru Bicara Gedung Putih, Jay Carney, dalam pernyataannya, tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan "konsekuensi" oleh Washington terhadap Korea Utara dan mengatakan mereka akan melihat lebih dahulu langkah apa yang akan diambil oleh Dewan Keamanan PBB terhadap Korut.

Wartawan BBC di kantor PBB, Barbara Plett, mengatakan, sikap diplomat Barat menunjukkan mereka menginginkan kecaman DK PBB akan diikuti dengan resolusi yang diharapkan keluar dalam beberapa hari ke depan. 

Sikap China

Namun, menurut Plett, apakah resolusi itu akan memperkuat sanksi terhadap Korut itu semua akan kembali bergantung pada China, anggota tetap DK PBB yang juga merupakan sekutu terdekat Korut.

Beijing sejauh ini telah "menyesalkan" langkah yang dilakukan oleh Korut. Namun, meski demikian, negara itu juga mendesak negara-negara dunia menahan diri dalam melakukan tindakan balasan atas sikap negara tersebut.

Korut dalam pernyataannya mengatakan, roket yang mereka luncurkan telah berada di orbit Bumi dan AS telah membenarkan hal itu.

Roket tiga tahap milik Korut ini kemarin diluncurkan dari wilayah pantai barat mereka.

"Peluncuran versi kedua satelit Kwangmyongsong-3 (Unha-3) dari pusat antariksa Sohae pada 12 Desember lalu telah sukses," kata kantor berita Korut, KCNA.

"Satelit telah memasuki orbit sesuai dengan yang direncanakan." 

Siagakan pasukan

KCNA juga mengatakan satelit yang dilengkapi dengan peralatan komunikasi dan peralatan lainnya itu diluncurkan untuk memantau Bumi.

Roket itu sendiri lepas landas dari pantai barat Korea Utara dan dijadwalkan melewati semenanjung Korea dan China dengan tahap kedua di Filipina sebelum satelit meluncur ke orbit.

Pemerintah Jepang yang telah menyiagakan pasukan keamanannya mengatakan roket itu tampaknya telah melalui wilayah prefektur Okinawa, di selatan pulau utama Jepang.

Jepang mengancam akan menembak apa pun yang jatuh di teritori mereka, mengerahkan kapal Angkatan Laut, dan memasang radar peluru kendali darat.

Sementara itu, kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan, bagian pertama roket jatuh di Laut Kuning dan Jepang juga mengatakan sebagian serpihan roket milik Korut yang jatuh telah ditemukan di Filipina.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com