Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Larang Penjualan Pisau Jelang Kongres Partai

Kompas.com - 02/11/2012, 10:37 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Dilarang menurunkan kaca jendela taksi, dilarang membeli pesawat dengan kendali jarak jauh tanpa izin polisi, dan jangan melepas burung merpati. Itulah sederet larangan yang berlaku menjelang penyelenggaraan kongres Partai Komunis China.

Masih ada peraturan lain yang dianggap tak wajar. Misalnya, pisau dapur dan peraut pensil harus diturunkan dari rak-rak toko. Bahkan, ada rumor yang menyebut bola pingpong pun harus hilang dari pandangan selama hajatan politik terbesar China itu.

Kongres yang dimulai 8 November itu akan menunjuk para pemimpin baru di negara berpenduduk terbesar dunia itu.

Seperti pada penyelenggaraan ajang-ajang besar lainnya di dunia, China juga memperketat pengamanan untuk acara yang berlangsung 10 tahun sekali ini. Namun, bagi banyak orang, larangan-larangan itu sangat tidak biasa.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) melaporkan para aktivis sudah ditahan menjelang pelaksaan kongres. Namun, langkah pengamanan yang lebih luas tampaknya lebih tepat untuk menggambarkan bagaimana China mencoba menutup setiap celah bagi gangguan terhadap kongres tersebut.

Pemerintah juga memblokade pencarian di dunia maya untuk kata "Kongres ke-18 Partai". Untuk sementara, para pengguna internet berhasil menggunakan kata yang berbunyi mirip "kongres partai". Salah satu penggantinya adalah kata "Sparta".

Para pengemudi taksi juga diwajibkan melepas tuas pengatur jendela, menghindari kawasan sensitif di Beijing, dan tidak membuka jendela atau pintu saat melewati "tempat-tempat penting". Sejumlah pengemudi taksi bahkan diperintahkan untuk meminta penumpang mereka menandatangani "kesepakatan perjalanan" jika mereka ingin melewati Lapangan Tiananmen.

Seorang pria yang menerima telepon di perusahaan taksi Wan Quan Si di Beijing, mengatakan, peraturan itu berlaku pada semua perusahaan taksi di Beijing. Dia menolak menyebut namanya.

Polisi di Beijing juga meminta orang-orang menunjukkan kartu identitas jika hendak membeli pesawat mainan yang menggunakan pengendali jarak jauh (remote control) dengan alasan keamanan. Demikian surat kabar pemerintah Global Times melaporkan, Selasa (30/10/2012).

Seorang pemilik toko mengatakan, pihak berwenang memintanya tidak lagi menjual pesawat mainan berukuran sedang dan besar.

Menurut Global Times, yang mengutip seorang perwira polisi di pos Aoyuncun di distrik Chaoyang, orang-orang yang ingin membeli pesawat mainan harus mendaftarkan dulu ke kantor polisi terdekat. Jika mendapat persetujuan dari kepala polisi, dia baru bisa membelinya.

Pengalaman lain dialami warga Beijing bernama Chen Jieren. Ketika pegangan pisau dapurnya patah, dia harus membawa kartu identitas untuk membeli pisau baru di supermarket. Menurut peraturan, orang harus menunjukkan kartu identitas bila hendak membeli pisau.

"Namun, itu tidak berlaku sekarang ini. Saya diberi tahu polisi bahwa saat ini tidak ada pisau yang dijual, bahkan peraut pensil pun tidak," ujar Chen.

"Jadi, saya pulang lagi dan mengambil pisau lama lalu mengasahnya. Saya harus cukup puas dengan itu sampai kongres berakhir," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com