Suami Istri Terlibat dalam Pembunuhan Anak-anak

MALONNE, KOMPAS.com — Perbuatan Michelle Martin yang membantu suaminya Marc Dutrox menculik, memerkosa, dan membunuh sejumlah bocah perempuan pada tahun 1990-an, membuat warga di Malonne, Belgia, mengadakan aksi protes pada Jumat (3/8/2012) untuk menolak pembebasan Martin.

Mereka meminta perempuan ini tetap dipenjara. Aksi protes sekitar 1.000 orang berlangsung di Malonne, sekitar 75 kilometer tenggara Brussels, ibu kota Belgia, berkenaan dengan rencana pembebasan Martin.

Perempuan ini membantu suaminya yang mempunyai kelainan seks pada bocah perempuan, dengan membantu sang suami menculik, memerkosa, dan membunuh bocah perempuan. Suaminya, Dutroux, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Michelle Martin mengundang kemarahan warga karena, selain membantu suaminya, dia juga membiarkan dua bocah perempuan berusia 8 tahun yang disekap di ruang bawah tanah sampai mati kelaparan. Pada saat itu, suaminya Dutroux sedang menjalani hukuman penjara selama empat bulan karena mencuri.

Penduduk Malonne menegaskan, Michelle Martin sebaiknya tidak dibebaskan.

"Saya tidak paham bagaimana kami bisa melepaskan seseorang yang diketahui tega membiarkan anak-anak mati kelaparan selama disekap sang suami," ujar Monique Pire, seorang warga di Malonne.

Sejumlah penduduk juga tak bisa membayangkan bagaimana mungkin Michelle Martin bisa kembali ke desanya tanpa ada sikap penolakan keras dari warganya. Karenanya, mereka meminta Michelle Martin tetap dipenjara.

Pihak gereja juga mencoba meyakinkan penduduk bahwa Michelle Martin akan dijaga dan diawasi oleh sejumlah biarawati.

Kasus pembunuhan sejumlah bocah perempuan ini merupakan peristiwa paling sensasional dalam sejarah Belgia terakhir.

Dutroux kini berusia 55 tahun dan dijatuhi hukuman seumur hidup karena penculikan, penyiksaan, dan perkosaan atas enam bocah perempuan antara tahun 1995 dan 1996. Empat dari bocah-bocah tadi dibunuh.

Michelle Martin, sang istri yang kini berusia 52 tahun, dijatuhi hukuman 30 tahun penjara pada tahun 2004 karena tidak membebaskan bocah perempuan yang disekap Dutroux di balik pintu rahasia di ruang bawah tanah yang jorok di tempat tinggal mereka di Marcinelle, 65 kilometer selatan Brussels.