Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mubarak Diadili di Akademi Polisi

Kompas.com - 31/07/2011, 10:17 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Mantan presiden Hosni Mubarak akan diadili untuk tuduhan  tuduhan memerintahkan tentara untuk menembak demonstran di pengadilan di Akademi Polisi Kairo, kata pengadilan banding negara itu, Sabtu (30/7/2011).

Pengadilan itu akan dibuka Rabu (3/8/2011) dan diadakan "di dalam Akademi Polisi di Masr el-Gedida" di Kairo utara karena alasan keamanan, kata kepala pengadilan itu, Abdel Aziz Omar.

"Mereka akhirnya memutuskan bahwa pengadilan mantan presiden Hosni Mubarak, anak laki-lakinya Alaa dan Gamal, pengusaha pelarian Hussein Salem, bekas menteri dalam negeri Habib al-Adly dan enam pembantunya akan diadakan dari 3 Agustus di dalam markas besar Akademi Polisi di Masr al-Gedida," kata Omar sebagaimaa dikutip oleh kantor berita negara MENA.

Sebelumnya pejabat Kementerian Kehakiman Mohammed Manei mengatakan kepada kantor berita MENA bahwa pengadilan itu akan berlangsung di "gedung Otoritas Umum untuk Investasi dan area perdagangan bebas di kompleks Cairo Expo".

Namun Omar mengatakan Akademi Polisi akan menjadi tempat bagi pengadilan itu "karena sulit menjamin perlindungan di tempat lainnya".

Mubarak, jatuh pada Februari akibat pergolakan rakyat, ditangkap di rumah sakit di kota Sharm el Sheikh di tepi Laut Merah, tempat ia dirawat karena kondisi jantungnya.

Ia didakwa memerintahkan penembakan terhadap demonsran anti-rezim dalam pergolakan itu, di mana 850 orang tewas, menyalahgunakan kekuasaan untuk memperoleh keuntungan tidak sah dan menghamburkan dana rakyat.

Menteri kehakiman mengatakan Mubarak mungkin akan dieksekusi jika terbukti bersalah dalam tuduhan pembunuhan.

Ia akan diadili bersama dua anak laki-lakinya, teman usaha Salem yang ditangkap di Spanyol, dan juga Adly dan enam bekas kepala keamanannya.Adly telah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara karena tuduhan korupsi.

Pemindahan Mubarak ke Kairo untuk menghadapi pengadilan adalah salah satu tuntutan penting para aktivis yang menjatuhkan rezimnya.

Menteri Kesehatan Amr Hilmi mengatakan pada wartawan pekan ini bahwa kesehatan Mubarak "baik" dan bahwa ia sehat untuk dipindahkan ke Kairo.

Pada Rabu, sumber medis yang mengetahui kondisi kesehatan bekas presiden itu mengatakan pada AFP bahwa Mubarak "tertekan" dan media negara mengatakan ia menolak makan dan menjadi lemah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com