Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Pindah, Ekstremis Akan Menguat

Kompas.com - 13/09/2010, 10:57 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com Ulama Islam di balik rencana pembangunan masjid di dekat Ground Zero, New York, Minggu (12/9/2010), memperingatkan, pembatalan proyek itu akan memicu perkuatan cengkeraman ekstremis Muslim.

Namun, Feisal Abdul Rauf, nama ulama itu, tidak mengesampingkan bahwa pengembang akan memindahkan lokasi pusat Islam tadi. Ia mengatakan kepada ABC, "Keputusan-keputusan yang saya akan ambil, yang kami akan ambil, akan didasarkan pada apa yang terbaik bagi semua orang."

Para penentang rencana itu mengatakan, pembangunan sebuah masjid di dua blok dari Ground Zero merupakan sebuah tindakan yang bertentangan dengan peristiwa ketika sekitar 2.800 orang tewas pada 11 September 2001. Kala itu, diduga para anggota kelompok teroris Al Qaeda membajak dua pesawat dan menabrakkannya ke menara kembar World Trade Center (WTC).

Masjid yang akan dibangun di atas sebuah toko pakaian yang terbengkalai itu diusulkan oleh Abdul Rauf. Pembangunan masjid tersebut diharapkan menjadi cara untuk menampilkan wajah baru Islam di Amerika Serikat. Para pendukung rencana itu pun melihat lokasi tadi sebagai tempat untuk rekonsiliasi antaragama. Namun, Abdul Rauf mengaku tidak akan melanjutkan seluruh proyek masjid jika ia dapat mengantisipasi masalah yang mungkin timbul. "Saya seorang pria yang suka damai. Maksud saya, tujuan obyektif dari seluruh pekerjaan perdamaian ini bukanlah dengan melakukan sesuatu yang justru akan memancing kontroversi."

Menurutnya, kini wacana itu, sampai batas tertentu, telah dibajak oleh kaum radikal. Oleh sebab itu, membuat keputusan apakah lokasi pembangunan masjid itu akan dipindahkan atau tidak saat ini menjadi sangat sulit dan menantang. "Yang menjadi perhatian utama saya adalah, dengan memindahkan lokasi itu, berita utama di dunia Islam akan menjadi 'Islam sedang diserang di Amerika'. Ini akan memperkuat kelompok radikal di dunia Islam dan membuat mereka merekrut anggota."

Di lain pihak, Wali Kota New York Michael Bloomberg merupakan pendukung rencana pembangunan masjid tersebut. Namun, Presiden Barack Obama lebih berhati-hati. Ia tidak mengatakan apakah pembangunan masjid itu adalah sesuatu yang bijaksana. Meski demikian, di sisi lain, ia membela hak penyelenggara untuk membangun masjid tersebut. "Jika Anda bisa membangun sebuah gereja di suatu tempat, Anda bisa membangun sebuah sinagoga di suatu tempat, jika Anda bisa membangun sebuah candi Hindu di suatu tempat, maka Anda mestinya juga bisa membangun sebuah masjid di suatu tempat," kata Obama dalam suatu konferensi pers, Jumat.

Sementara itu, sejumlah jajak pendapat di AS menunjukkan, mayoritas orang Amerika dan sekitar 70 persen warga New York berpikir bahwa masjid harus dipindahkan dari Ground Zero.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com