Pejabat Departemen Luar Negeri Mesir menolak memberi konfirmasi. Berita tersebut juga muncul di harian Israel, Haaretz, bahwa Mesir sedang membangun pagar baru. Harian Israel tersebut menjadikan berita dengan mengutip sebuah sumber di pemerintahan Mesir.
Panjang pagar baru itu direncanakan 10-11 kilometer dengan kedalaman 20-30 meter. Kedalaman seperti ini bertujuan menyumbat akses bagi terowongan yang digali dari sisi Gaza.
Blokade Israel membuat warga Gaza membangun terowongan sebagai sarana untuk memperlancar mobilitas. Gaza-Mesir memiliki Gerbang Rafah di perbatasan, tetapi dikontrol Uni Eropa serta turut diawasi Israel.
Gerbang tersebut tidak dibuka permanen sebagaimana layaknya gerbang-gerbang lain yang menghubungkan sejumlah negara.
Pembangunan pagar baru itu akan menggantikan pagar lama yang sudah ada, seperti terlihat pada gambar.
Pembangunan pagar baru itu diperkirakan memakan waktu 18 bulan, dan dibuat dari bahan logam yang dibuat khusus di AS. Bahan pagar itu tidak bisa ditembus dan antibakar.
Pagar logam itu sudah selesai dibangun sepanjang 4 kilometer di utara pintu Gerbang Rafah dan kini tinggal dibangun di selatan Gerbang Rafah itu.
Para saksi mata dari kaum petani setempat mengungkapkan sedang ada aktivitas di perbatasan, seperti pemotongan sejumlah pohon yang diduga untuk pembangunan pagar itu.
Para analis menyebut, pagar baru Mesir tidak akan mencegah aksi penyelundupan dari Mesir ke Jalur Gaza dan sebaliknya. Warga Palestina di Jalur Gaza akan membangun terowongan yang lebih dalam lagi.