Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Blokade Terowongan Gaza

Kompas.com - 12/12/2009, 05:53 WIB

Salah seorang pemimpin Hamas, Khalil Hayya, mengatakan, jika pintu Gerbang Rafah terbuka, rakyat tidak mungkin memilih jalan terowongan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut Hayya, Mesir memiliki hak melindungi keamanannya dan Hamas tidak mengetahui informasi pembangunan pagar baru di sepanjang perbatasan dengan Mesir. ”Hamas hanya tahu bahwa ada tim Uni Eropa yang selalu mengontrol perbatasan Mesir-Jalur Gaza,” ungkapnya.

Ia menegaskan, Mesir sebagai saudara dan tetangga dituntut memenuhi segala kebutuhan Jalur Gaza selama Israel menolak memenuhi kebutuhan itu.

Para penyelundup juga mengatakan pagar baru itu tidak mampu mencegah mereka memasok kebutuhan warga Gaza. Seorang penyelundup, yang tidak mau disebutkan namanya, kepada kantor berita Agence France Presse (AFP) membenarkan pembangunan pagar itu.

Dia bahkan mengatakan sejumlah lembaran baja sudah ada yang ditancapkan ke dalam tanah. Namun, baja itu tidak kebal pada penyelundupan. Dia menambahkan bahwa dari lapisan baja yang sudah ditanam itu sudah diterobos. Terowongan baru sudah terbentuk.

”Tidak akan pernah ada persoalan untuk membangun terowongan. Atau jika baja itu tidak bisa ditembus, warga hanya perlu membuat terowongan yang lebih dalam lagi,” kata sumber tersebut.

Semenjak blokade ketat oleh Israel atas Jalur Gaza pada 2001, terowongan Gaza-Mesir menjadi penghubung utama Gaza ke luar. Walau Gaza memiliki pantai, mereka tidak bisa menggunakannya untuk transportasi barang karena diblokade ketat oleh Israel.

Blokade Israel, yang didukung Mesir, telah memicu kemarahan besar dari Arab. Mesir dianggap lebih mau menuruti Israel ketimbang memenuhi kebutuhan 1,4 juta jiwa warga Jalur Gaza soal akses mobilitas. (AFP/AP/Reuters/mon/mth)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com