JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar terorisme dari Institute of Defence and Strategic Studies di Singapura, John Harrison seperti dikutip Al Jazeera, Sabtu (19/9) mengatakan, Noordin M Top kemungkinan sulit digantikan karena sangat sedikit individu yang mampu mengkombinasikan kharisma, kemampuan organisasi dan jaringan yang dimilikinya.
Noordin M Top diyakini menjadi pemimpin kelompok sempalan yang terkait dengan Jemaah Islamiyah (JI) yang berjuang mendirikan Negara Islam di Asia Tenggara.
Pada tahun 2005, dalam rekaman video, Noordin mengklaim dirinya perwakilan jaringan Al Qaeda di Asia Tenggara, yang akan melakukan serangan terhadap warga sipil Barat dan membalas kematian orang muslim di Afganistan.
Noordin juga berada di balik aksi pengeboman di Bali tahun 2002 yang menewaskan lebih dari seratus orang.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan kematian Noordin M Top akan mengurangi ancaman terorisme di Indonesia. Tapi tidak berarti sel-sel organisasinya di Indonesia dan Asia Tenggara sudah cacat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.