Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FBI Sia-siakan Peluang Tangkap Mohammed Atta

Kompas.com - 11/09/2009, 11:26 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com-Pada malam delapan tahun peringatan serangan 9/11, seorang informan FBI yang menyusup dalam jaringan teroris di AS kepada ABC News mengatakan, FBI sebenarnya mempunyai peluang untuk menangkap Mohammed Atta, pimpinan lapangan serangan 9/11.

Namun, FBI menyia-nyiakan peluang itu karena lebih berkonsentrasi mengungkap jaringan lain.

Dalam wawancara eksklusif dengan ABC News, Kamis (10/9), mantan informan FBI, Elie Assaad, melihat Atta pada awal 2001. Saat itu, Assaad dikirim FBI untuk menyusup ke sebuah masjid kecil di pinggiran Miami. Di masjid itu lah Atta pernah tinggal. Dia bersama Adnan Shukrujumah, seorang anggota Al Qaeda yang kepalanya dihargai 5 juta dollar oleh pemerintah AS.

"Ada sesuatu yang salah dengan pria-pria ini," kata Assaad (36), warga keturunan Lebanon yang berpura-pura menjadi seorang ekstremis Islam.

FBI awalnya menolak mengomentari pernyataan Assaad. Namun FBI kemudian memberikan pernyataan: "Penyelidikan 9/11 telah ditinjau ulang secara total oleh Komisi 9/11, Kongres dan lainnya. Klaim dalam laporan terbaru dan kesimpulan dalam berita ini tidak didukung bukti."

Toh, Assaad bersikukuh ceritanya adalah fakta. Menurut Assaad, Shukrujumah yang ayahnya menjadi takmir masjid, mengundangnya datang ke rumah. Namun, FBI memerintahkan Assaad untuk menjauhi Shukrujumah. Sebaliknya, Assaad diperintahkan untuk melacak jaringan teroris lain. Sehingga pupus sudah harapannya mengendus gerakan kelompok Al Qaeda.

Menurut mantan pejabat keamanan nasional AS Richard Clarke, yang kini menjadi konsultan ABC News, kasus ini adalah contoh bahwa sistem keamanan di AS tidak berjalan saat serangan 9/11 terjadi. "Jika sistemnya bekerja. Kita mungkin bisa mengidentifikasin orang-orang ini sebelum serangan," katanya.

Assaad yang menyamar sebagai Mohammed, utusan pribadi Osama bin Laden, mengatakan dia "sejuta persen" yakin serangan 9/11 bisa dicegah seandainya FBI terus menguntit Atta dan Shukrujumah. Namun, karena Atta dan anak buahnya mencurigai operasi penyamaran FBI, Assaad akhirnya dikirim untuk melacak target lebih mudah. Yakni mengendus gerakan dua orang teroris lain. Keduanya akhirnya bisa ditangkap dan dikirim ke panjara.

"Saya yakin, saya seratus persen yakin," kata Assaad tentang kecurigaannya kepada Atta. Assaad mengatakan dia akhirnya tahu Atta adalah salah satu pembajak dalam serangan 9/11 setelah diminta FBI mengidentifikasi para pembajak. Dia kemudian terpukul, marah dan menangis. "Saya menyumpahi semua orang. Saya menghancurkan separuh perkakas rumah saya. Uh, saya menjadi gila," kata Assaad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com