Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umur Taliban Tinggal Dua Bulan Lagi

Kompas.com - 04/06/2009, 08:00 WIB

MINGORA, KOMPAS.com — Militer Pakistan menyatakan, di Lembah Swat, wilayah barat laut negara itu, kota-kota besar bisa direbut dalam beberapa hari, namun mereka memerlukan waktu dua bulan lagi untuk mengalahkan Taliban.
      
"Kota-kota dan daerah besar akan terbebas dalam waktu tiga hari," kata juru bicara utama militer Brigjen Athar Abbas di sebuah perbukitan yang menghadap Mingora, kota utama di Swat yang kata militer telah mereka kuasai, Rabu (3/6).
      
Dengan menggambarkan Taliban sebagai musuh sulit ditangkap yang bisa menghindari pertempuran-pertempuran tertentu, Abbas mengatakan, militer mungkin memerlukan waktu dua bulan lagi sebelum mengatakan seluruh daerah itu aman sepenuhnya.
      
Seorang pejabat kementerian pertahanan mengatakan, Minggu, kelompok militan tersebut hanya tinggal beberapa hari lagi dari kekalahan di tiga distrik wilayah barat laut, yang mencakup Swat, namun militer menjauhkan diri dari pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa tidak ada kerangka waktu bagi ofensif itu.
      
Pakistan menyatakan, lebih dari 1.300 militan dan sekitar 85 prajurit tewas sejak militer melancarkan ofensif darat dan udara besar-besaran pada akhir April.
      
Mayjen Ijaz Awan, panglima operasi Mingora, mengatakan kepada wartawan pada kunjungan militer ke lembah itu, warga sipil yang terlantar akibat pertempuran itu mungkin bisa kembali ke rumah-rumah mereka dalam waktu dua pekan.
      
Sekitar 2,4 juta orang mengungsi akibat pertempuran itu -- sebuah eksodus yang menurut kelompok-kelompok hak asasi merupakan perpindahan terbesar penduduk di Pakistan sejak negara itu terpisah dari India pada 1947.
      
Ofensif itu diluncurkan di distrik-distrik Lower Dir pada 26 April, Buner pada 28 April dan Swat pada 8 Mei, namun angka-angka korban tidak bisa dikonfirmasi secara independen. "Militer bisa membawa mereka pulang besok," kata panglima itu, menunjuk pada orang-orang yang meninggalkan Mingora dan mengungsi ke kamp-kamp pemerintah atau rumah keluarga ke arah selatan lagi.
      
Bahkan ketika senjata tidak bergema di kota itu, yang Sabtu dinyatakan militer telah dikuasai lagi oleh pemerintah, penduduk yang masih tetap bertahan mengatakan tidak ada listrik, gas dan air mengalir di kota itu. "Pada 17 Juni, pelayanan ini akan pulih kembali. Maka secara bertahap dan sistematis para pengungsi internal bisa kembali," kata Jendral Awan kepada wartawan.
      
Kawasan suku Pakistan dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afganistan.
      
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan Pakistan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afganistan.
      
Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afganistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com