Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diburu Gurkha, Kastari Akhirnya Dibekuk di Johor

Kompas.com - 08/05/2009, 13:15 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com — Tidak salah kalau pengumuman penangkapan tersangka teroris Mas Slamet Kastari di Malaysia, Jumat (8/5), menjadi berita besar, khususnya di wilayah Asia Tenggara. Pria kelahiran Kendal, Jawa Tengah, ini adalah orang paling diburu Pemerintah Singapura.

Begitu kabur dari Pusat Penahanan Whitley Road di Singapura pada 27 Februari, Pemerintah Singapura melancarkan operasi perburuan besar-besaran. Mereka juga meminta bantuan negara lain, terutama Malaysia dan Indonesia.

Kaburnya Kastari menjadi skandal besar di Singapura. Pemerintah dianggap gagal menjalankan fungsinya mengamankan gembong teroris yang juga ketua Jemaah Islamiyah (JI) Singapura. Tak ingin kehilangan muka, ribuan tentara, anggota Gurkha, dan polisi dikerahkan untuk menangkapnya.

Gurkha adalah orang-orang dari Nepal yang mengambil namanya dari orang suci Hindu abad ke-18, Guru Gorakhnath. Gurkha dikenal terutama karena keberanian dan kekuatannya dalam Brigade Gurkha dalam Angkatan Darat Inggris Raya serta Angkatan Darat India. Mereka juga terkenal karena pisau khas mereka yang disebut kukri.

Setelah setahun lebih diburu, Kastari akhirnya tertangkap di Johor, Malaysia. Menurut Walter Chia, juru bicara Kedutaan Besar Singapura di Kuala Lumpur, Kastari kini diinterogasi di wilayah tersebut. "Penangkapan itu berkat kerja sama kedua negara," ujar Chia.

Kastari dituduh merencanakan pembajakan pesawat untuk ditabrakkan ke Bandara Internasional Changi di Singapura. Ia juga dituduh merencanakan aksi pengeboman menggunakan bom mobil di beberapa lokasi di Singapura. Kastari ditahan setelah ditangkap polisi Indonesia di Bintan pada Januari 2006, kemudian diserahkan kepada Pemerintah Singapura.

Kastari berhasil kabur meskipun ditahan di penjara dengan keamanan maksimum. Namun, hasil penyelidikan membuktikan Kastari kabur karena lemahnya penjagaan. Termasuk karena jendela penjara tidak digerendel, sipir lengah dan kamera CCTV tidak berfungsi. Mencuat desakan untuk memberi sanksi bagi pejabat pemerintah yang bertanggung jawab atas kaburnya Kastari. Pada Mei 2008, sembilan pejabat dan sipir, termasuk komandan penjara diberi sanksi, mulai pemecatan hingga mutasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com