Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerugian akibat Ledakan Meteor Tak Terlalu Besar

Kompas.com - 16/02/2013, 15:39 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com — Meski ledakan meteor di Rusia, Jumat (15/2/2013) pagi, berdampak luas di beberapa kota, kerugian yang ditimbulkan ternyata tak terlalu besar.

Data yang dirilis Pemerintah Rusia menunjukkan bahwa total kerugian 1 juta rubel atau sekitar Rp 320 miliar.

"Itu tidak terlalu besar untuk sebuah insiden sebesar itu," ujar Gubernur Mikhail Yurevich, seperti dilaporkan situs Russia Today, Sabtu.

Total wilayah yang terdampak ledakan meteor ada di Chelyabinsk, Emanzhelinsk, Etkul, Kopeisk, Korkino, Chebarkul, Yuzhnouralsk, Zlatoust, Troitsk, Uvelsky, Krasnoarmeisky, dan wilayah perdesaan Rose. Total rumah tangga di wilayah tersebut mencapai 100.000 orang.

Kerusakan yang ditimbulkan umumnya adalah kaca yang pecah. Kementerian Darurat Rusia memperkirakan secara keseluruhan 200.000 meter persegi kaca di wilayah bencana pecah akibat gelombang kejut ledakan meteor.

Kaca-kaca yang pecah dialami 3.724 apartemen, 671 fasilitas pendidikan, 69 fasilitas budaya, 34 rumah sakit, 11 fasilitas sosial, dan 5 fasilitas olahraga.

Yurevich mengatakan, kaca-kaca yang pecah di rumah sakit dan sepertiga bangunan lainnya telah selesai diperbaiki dan sisanya akan diselesaikan akhir pekan ini. Semua sekolah dan taman kanak-kanak yang mengalami kerusakan juga sudah bisa dipakai lagi beraktivitas Senin mendatang.

Seperti diberitakan, sebuah meteor meledak di atas kota Chelyabinsk, wilayah Ural, Rusia bagian tengah, Jumat sekitar pukul 09.20 waktu setempat.

Hasil analisis, meteor yang meledak seberat 10 ton dan berdiameter 15 meter. Meteor melesat dengan kecepatan 54.000 kilometer per jam sebelum meledak di ketinggian antara 30-50 kilometer dan melepaskan energi berkekuatan setara 20 kali kekuatan bom atom Hiroshima.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, sekitar 1.200 orang luka-luka, terutama akibat terkena pecahan kaca jendela saat berusaha melihat ledakan yang datang tiba-tiba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com