Irak Dapat Pesawat Boeing Pertama

KOMPAS.com - Irak mendapat sebuah pesawat baru Boeing seri 777-200LR yang pertama pada Sabtu (15/12/2012). Pesawat ini merupakan perwujudan kerja sama perbaikan dan pembangunan kembali penerbangan komersial Irak yang luluh lantak lantaran perang. "Ini merupakan pesawat komersial Irak Airways," tulis Xinhua mengutip sumber yang tak disebutkan namanya di Baghdad.

Dalam kesempatan itu, Menteri Transportasi Irak Hadi al-Meri dan pejabat terkait hadir. "Dengan pesawat ini kami akan membangun pula pasar di bisnis penerbangan," kata al-Meri.

Sebelumnya, pada 2008, Irak meneken dua perjanjian pembelian pesawat komersial. Salah satu perjanjian itu bernilai 5 miliar dollar AS untuk pengadaan 30 unit pesawat Boeing 737-800 dan 10 unit Boeing 787 Dreamliner.

Catatan menunjukkan maskapai penerbangan Irak Airways adalah salah satu perusahaan penerbangan paling gaek di Timur Tengah. Perusahaan ini tergabung dalam Persatuan Penerbangan Arab. Irak Airways berhenti beroperasi pada 1991 setelah Presiden Saddam Hussein menginvasi Kuwait setahun sebelumnya.

Pada 2010, para pengacara maskapai penerbangan nasional Kuwait Airways mencoba mengambil alih sebuah pesawat Irak Airways dalam penerbangan perdana menuju London, Inggris. Kejadian itu terhitung 20 tahun sejak Pengadilan Tinggi London memutuskan pembekuan seluruh aset Irak Airways di seluruh dunia.

Sementara, beberapa bulan silam, Irak dan Kuwait mengumumkan perjanjian kerja sama senilai 500 juta dollar AS untuk perbaikan pesawat dan pengembangan destinasi Irak Airways menuju Barat. Di dalam perjanjian itu termaktub kewajiban Irak membayar 300 juta dollar AS tunai kepada Kuwait.

Selanjutnya, Irak juga harus menginvestasikan dana 200 juta dollar AS dalam lingkup kerja sama kedua maskapai penerbangan itu. Pada posisi sebaliknya, perjanjian itu juga mengharuskan Kuwait menghapuskan tindakan hukum terhadap Irak Airways.